Tetangga yang Disiram Air Kencing-Tinja Tolak Tawaran Damai dari Masriah

Tetangga yang Disiram Air Kencing-Tinja Tolak Tawaran Damai dari Masriah

Suparno - detikJatim
Sabtu, 13 Mei 2023 17:38 WIB
Rekaman CCTV saat Masriah membawa baskom diduga berisi kotoran manusia dan dilempar ke rumah Wiwik
Masriah yang terekam CCTV saat menyiramkan air kencing dan tinja di pintu rumah Wiwik. (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Masriah, emak-emak Sidoarjo yang menyiram rumah tetangganya dengan air kencing dan tinja 3 kali sehari selama 6 tahun terakhir meminta damai usai dilaporkan ke polisi. Namun, tetangga Masriah bernama Wiwik yang telah menjadi korban selama 6 tahun terakhir telah kehabisan kesabaran.

Seperti diceritakan oleh Wike (44) anak pertama Wiwik, sehari sebelum Masriah diperiksa di Polsek Sukodono, salah seorang kerabat perempuan itu datang ke rumahnya di Desa Jogosatru, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo. Maksud kedatangan kerabat Masriah itu meminta agar masalah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Kemarin sebelum Ibu Masriah diperiksa, ada kerabatnya yang datang ke rumah meminta kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. Oleh ibu saya ditolak," ungkap Wike kepada detikJatim, Sabtu (13/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini keluarga Wiwik justru berharap Masriah mendapatkan hukuman setimpal. Apalagi, aksi penyiraman air kencing dan tinja itu telah dilakukan selama 6 tahun terakhir sejak 2017 padahal sudah pernah dimediasi di tingkat RW hingga polisi.

Dalam proses mediasi di tingkat RW hingga ke polisi pada 2017 itu Masriah sempat mengakui kesalahannya. Dia bahkan sudah menandatangani surat perjanjian untuk tidak mengulangi perbuatannya. Tetapi janji itu dilanggar.

ADVERTISEMENT

Semenjak mediasi 6 tahun silam, teror Masriah semakin menjadi-jadi. Air kencing dan tinja itu disiramkan hingga tiga kali dalam sehari. Hal itulah yang membuat Wiwik dan keluarganya, termasuk Wike putrinya, berharap Masriah dihukum berat.

"Kami berharap pihak kepolisian bertindak seadil-adilnya, bahkan kalau perlu pelaku dihukum berat sesuai perbuatannya," kata Wiwik.

Selama 6 tahun, akibat perbuatan Masriah, keluarga Wiwik terpaksa harus keluar-masuk rumah lewat pintu dapur. Padahal, pintu utama rumah Wiwik yang menjadi sasaran penyiraman air kencing dan tinja itu telah diganti dengan pintu besi.

"Pintu utama itu saya buka ketika akan mengeluarkan dan memasukkan sepeda motor saja. Untuk aktivitas sehari-hari kami melewati pintu dapur," kata Wiwik kepada detikJatim di rumahnya.

Dia menjelaskan, setiap kali dirinya hendak mengeluarkan dan memasukkan sepeda motor, pintu itu lebih dulu dibersihkan. Karena Masriah menyiram air kencing dan sampah lainnya itu setiap pagi dan sore hari.

"Jadi setiap hari membersihkan pintu utama itu tiga kali. Karena pelaku menyiramkan kotoran tersebut tiga kali sehari," ujar Wiwik.

Nur Mas'ud (46), menantu Wiwik, membenarkan bahwa aktivitas sehari-hari keluarganya memang jarang keluar masuk rumah melalui pintu utama. Mereka selalu menggunakan pintu dapur. Dan kegiatan itu sudah berjalan selama 6 tahun.

"Ahkirnya pintu dapur ini dijadikan pintu utama rumah selama enam tahun," tandas Nur.




(dpe/iwd)


Hide Ads