Wiwik (64) warga Desa Jogosatru, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo terpaksa memakai pintu dapur untuk aktivitas sehari-hari. Itu karena hampir setiap hari pintu utama rumahnya jadi sasaran Masriah menyiram air kencing dan tinja.
Aktivitas melalui pintu dapur sudah terjadi sejak 2017. Selama 6 tahun itu Masriah diduga terus menyiramkan kencing dan tinja ke pintu utama rumah Wiwik hingga keluarga perempuan itu sempat mengganti pintu utama itu dengan pintu besi.
"Pintu utama itu saya buka ketika akan mengeluarkan dan memasukkan sepeda motor saja. Untuk aktivitas sehari-hari kami melewati pintu dapur," kata Wiwik kepada detikJatim di rumahnya, Sabtu (13/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan setiap kali dirinya hendak mengeluarkan dan memasukkan sepeda motor, pintu itu lebih dulu dibersihkan. Karena Masriah menyiram air kencing dan sampah lainnya itu setiap pagi dan sore hari.
"Jadi setiap hari membersihkan pintu utama itu tiga kali. Karena pelaku menyiramkan kotoran tersebut tiga kali sehari," ujar Wiwik.
Nur Mas'ud (46), menantu Wiwik, membenarkan bahwa pintu utama rumah mereka setiap hari disiram air kencing dan tinja oleh tetangga sebelah, Masriah. Setiap pagi saat hendak berangkat kerja dirinya harus ikut membantu membersihkan pintu itu.
"Setiap akan berangkat kerja selalu membersihkan pintu baru mengeluarkan sepeda motor. Sedangkan malam juga membersihkan pintu lagi, setelah bersih baru memasukkan sepeda motor," kata Nur.
Dia juga membenarkan bahwa aktivitas sehari-hari keluarganya memang jarang keluar masuk rumah melalui pintu utama. Mereka selalu menggunakan pintu dapur. Dan kegiatan itu berjalan selama enam tahun terakhir.
"Ahkirnya pintu dapur ini dijadikan pintu utama rumah selama enam tahun," tandas Nur.
Saksikan juga Sosok minggu ini: Detektif Asmara