Banyak Korban Lempar Batu di Jombang, Pemasangan PJU-CCTV Diperlukan

Banyak Korban Lempar Batu di Jombang, Pemasangan PJU-CCTV Diperlukan

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Minggu, 07 Mei 2023 02:01 WIB
Truk di Jombang jadi korban teror pemotor lempar batu
Truk di Jombang jadi korban teror pemotor lempar batu (Dok. Polsek Kabuh Jombang)
Jombang -

Setidaknya 9 truk dan 1 mobil penumpang menjadi korban lempar batu oleh pemotor ngawur di jalur Ploso-Kudu, Kabupaten Jombang. Untuk mencegah aksi serupa terulang, pemerintah perlu mengoptimalkan penerangan jalan umum (PJU) sekaligus memasang kamera CCTV di titik-titik rawan.

Sejauh ini sudah 9 truk dan 1 mobil penumpang kacanya dilempar batu oleh pemotor ngawur di jalur Ploso-Kudu. Rinciannya 2 truk di Desa Jatigedong, Kecamatan Ploso pada Selasa (2/5) malam. Kemudian mobil Toyota Avanza nopol W 1940 VR di Desa/Kecamatan Ploso, Jombang pada Sabtu (29/4) sekitar pukul 20.15 WIB.

Selain merusak spion kanan dan kaca belakang Avanza, ulah pelaku juga melukai pengemudi, Kasdi Saifulloh (57), warga Kelurahan Sidoklumpuk, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo. Ia mengalami luka lecet di lengan kanan. Sedangkan putranya, M Darun (31) luka robek 3 cm di kepala kanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terhangat kaca 7 truk dilempar batu oleh pemotor ngawur ketika melintas di jalur Ploso-Kudu, tepatnya di Desa Tapen dan Desa Randuwatang, Kecamatan Kudu, Kamis (4/5) malam. Namun, 2 sopir truk memilih tidak melapor ke Polsek Kudu.

Korban yang melapor antara lain M Muntholib (39), sopir truk Colt Diesel nopol N 9672 TH warga Desa Panggih, Trowulan, Mojokerto, Sunardi (42), sopir truk Colt Diesel nopol AG 9960 UD warga Desa Tambakrejo, Tembelang, Jombang.

ADVERTISEMENT

M Riyanto (21), sopir truk Colt Diesel nopol L 9446 UU warga Desa Pekukuhan, Mojosari, Mojokerto, Sampan (43), sopir truk nopol L 7969 UW asal Kelurahan Wonokusumo, Semampir, Surabaya serta Imam Fauzi (23), sopir truk nopol L 8532 UZ warga Bedahlawak, Tembelang, Jombang.

Banyak titik di jalur Ploso-Kudu yang minim penerangan. Ditambah lagi tidak ada CCTV di sepanjang jalan sekitar 9 Km yang menjadi penghubung Jombang dengan Mojokerto tersebut. Sehingga para pelaku begitu leluasa menjalankan aksinya.

"Secara normatif itu jalan provinsi, PJU di sepanjang tangkis sudah ada. Namun, pemeliharaan jarang dilakukan oleh pemprov," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jombang Budi Winarno kepada wartawan, Sabtu (6/5/2023).

Idealnya, lanjut Budi, PJU dipasang setiap 50 meter jalur Ploso-Kudu. Pihaknya berjanji akan melakukan monitoring dan evaluasi di jalur itu Senin pekan depan. Jika pihaknya menemukan lampu yang mati akan langsung mengganti agar PJU kembali berfungsi.

Namun, terkait penambahan PJU bila dinilai kurang, pihaknya harus lebih dulu berkoordinasi dengan PLN dan Pemprov Jatim. Salah satunya karena penambahan PJU harus juga menambah beban listrik.

"Tidak masalah, tapi harus dilakukan koordinasi. Nanti biar dilakukan monev dulu oleh teman-teman Dishub Jombang," terangnya.

Terkait CCTV yang seharusnya dipasang di titik-titik rawan kejahatan, kata Budi, harus dikonsolidasikan dengan dinas lain di Pemkab Jombang.

"CCTV hubungannya dengan internet sehingga harus kolaborasi dengan beberapa OPD lain. Akan kami lakukan konsolidasi untuk beberapa tempat yang rawan," cetusnya.

Jalan Raya Kabuh-Babat di Kecamatan Kabuh, Jombang juga pernah menjadi jalur rawan teror lempar batu ke kaca truk yang dilakukan pemotor ngawur. Setidaknya sudah 6 truk menjadi korban. Pelakunya sama-sama 2 pria berboncengan mengendarai sepeda motor bebek dari utara ke selatan atau dari arah Lamongan ke Jombang.

Menurut Budi, jalur ini tergolong terang karena PJU sudah menyala semua. Hanya saja belum ada kamera CCTV di Jalan Raya Kabuh-Babat. "Jalan Kabuh-Lamongan, dari Bawangan sampai utara PJU menyala semua," jelasnya.

Kondisi jalur Ploso-Kudu yang minim penerangan dan tanpa CCTV juga menyulitkan polisi mengidentifikasi pelaku teror lempar batu ke kaca truk dan mobil penumpang. Terlebih lagi para pelaku selalu beraksi di jalur yang sepi sehingga tidak ada saksi mata di lokasi selain sopir truk sendiri.

"(Ciri-ciri pelaku?) Belum ada. Kami juga belum tahu motifnya. Apakah hanya iseng untuk kepuasan atau ada motif lain," ujar Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto.

Meski begitu, tambah Aldo, pihaknya terus berupaya menyelidiki pelaku lempar kaca truk. Ditambah lagi patroli di jalur-jalur rawan terus dilakukan pada malam hari untuk mencegah aksi serupa. "Kami lakukan penyelidikan dan patroli. Kalau patroli dilakukan polsek dibackup oleh Polres Jombang," tandasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads