Seorang siswi salah satu SMP Negeri Surabaya berinisial M (15) menjadi korban pemerkosaan 2 pemuda usai dicekoki minuman keras. Korban yang kini hamil 5 bulan sudah 2 hari menjalani perawatan di RSUD dr Soewandhie serta didampingi psikolog.
Dokter spesialis kandungan RSUD dr Soewandhie yang menangani dr Nurlaella SpOG menjelaskan kondisi siswi itu saat tiba di RSUD dr Soewandhie dalam keadaan lemas. Ada benjolan pada area vagina siswi yang kini telah menjadi ibu itu.
"Anak ini datang ke sini dengan keluhan bukan tentang pemerkosaan. Tapi ada keluhan benjolan kecil pada vaginanya, itu yang kami tangani di sini. Jadi lebih ke keluhan benjolan saja. Kemarin sudah diperiksa janinnya juga baik. Untuk luka pada vaginyanya sudah kami bersihkan dan dirawat. Rencananya bisa pulang hari ini," kata dr Nurlaella saat ditemui detikJatim di RSUD dr Soewandhie, Kamis (27/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, jika benjolan pada vaginanya karena ada penyumbatan dan hygiene. Benjolan itu menurutnya juga bukan akibat dari pemerkosaan yang telah dialami korban.
Sementara kondisi janin M sendiri menurutnya dalam keadaan baik. Lebih lanjut dia juga memastikan bahwa kondisi psikologis korban sejauh ini juga baik. Hanya saja perlu dilakukan kontrol secara rutin, karena M mengandung ketika masih di bawah umur.
"Pasien masih baik-baik saja, tapi masih dilakukan konsultasi dan pengawasan dari psikologi. Janin kurang lebih 5 bulan. Psikologi baik-baik saja, komunikasi nggak masalah. Baik. Baru kemarin dirawat. Bisa rawat jalan. Penanganan sudah selesai, bisa rawat jalan," jelasnya.
Pada saat hamil di usia sangat muda Nurlaella menyarankan agar korban menjaga kesehatan mentalnya. Ada kekhawatiran pada saat proses persalinan yang bersangkutan belum siap sehingga terjadi pendarahan dan lainnya. Menurutnya juga perlu ada support system dari keluarga dan lingkungan sekitar.
"Biar nggak prematur, kontrol rutin. Butuh support dari sekitar, dari orang tua, support system harus bagus. Harus ada dukungan dari kedua orang tua, keluarga. Sehingga saat persalinan atau setelah persalinan tidak merasa sendiri," tuturnya.
![]() |
Sementara Sub Koordinator Pelayanan Medik dr Listyorini Rarasingtyas mengatakan bahwa selama perawatan M juga didampingi secara psikologis. Bahkan DP3A juga turut mendampingi.
"Selama perawatan ada pendampingan psikolog kalau keluar dari DP3A, kalau butuh pendampingan psikologi. Kemarin sudah datang selama di IGD didampingi DP3A. Rawat inap dirawat ibunya karena ndak mau pisah," pungkasnya.
Saat detikJatim mengunjungi M di RSUD dr Soewandhie, baik M maupun keluarga M tidak berkenan untuk melakukan wawancara. Diketahui, M tengah dirawat di Ruang Edelwis.
Sebelumnya, kejadian yang menimpa M itu terjadi pada Desember 2022. Siswi itu baru menceritakan hal ini ke orang tuanya di tengah momentum Lebaran Idul Fitri 1444 H. Sang ibu juga sudah mencurigai gerak-gerik putrinya yang mirip dengan orang hamil.
Saat kejadian pemerkosaan, siswi itu diajak oleh tetangganya untuk membeli makanan. Ketika pulang, ia mampir ke rumah pemuda di kampung tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Ternyata, di dalam rumah pemuda itu terdapat 3 pemuda lain yang sedang pesta miras. Gadis itu pun dipaksa menenggak minuman keras. Setelah itu sang siswi langsung pusing. Melihat siswi itu sudah pusing, 2 dari 3 pemuda itu melakukan aksi bejatnya.
Kasus ini telah dilaporkan ke Polrestabes Surabaya pada Selasa (25/4) malam. Korban juga sudah melakukan visum di RS Bhayangkara Polda Jatim. Setelah itu, siswi itu menjalani perawatan di RSUD dr Soewandhie karena kesehatannya menurun.
(dpe/iwd)