Dicekoki Miras, Siswi SMPN di Surabaya Diperkosa 2 Pemuda hingga Hamil

Dicekoki Miras, Siswi SMPN di Surabaya Diperkosa 2 Pemuda hingga Hamil

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 27 Apr 2023 10:55 WIB
Ilustrasi Pencabulan Anak. Andhika Akbarayansyah/detikcom.
Ilustrasi pemerkosaan. (Foto: Andhika Akbarayansyah/detikcom)
Surabaya -

Pilu dialami seorang siswi salah satu SMPN di Surabaya. Ia menjadi korban pemerkosaan oleh 2 orang pemuda usai dicekoki minuman keras. Bahkan, siswi tersebut kini sedang hamil 5 bulan.

Kejadian ini menimpa sang siswi pada Desember 2022. Siswi tersebut baru menceritakan hal ini ke orang tuanya di tengah momentum Lebaran Idul Fitri 1444 H. Sang ibu juga sudah mencurigai gerak-gerik putrinya yang mirip orang hamil.

Saat kejadian, siswi tersebut diajak oleh tetangganya untuk membeli makanan. Ketika pulang, ia mampir ke rumah pemuda di kampung yang tak jauh dari tempat tinggalnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ternyata, di dalam rumah pemuda itu terdapat 3 pemuda lain yang sedang pesta miras. Gadis itu pun dipaksa untuk menenggak minuman keras itu.

Saat dipaksa menenggak, siswi itu langsung pusing. Melihat siswi itu sudah pusing, 2 dari 3 pemuda itu melakukan aksi bejatnya.

ADVERTISEMENT

Kasus ini pun dilaporkan ke Polrestabes Surabaya pada Selasa (25/4) malam. Korban juga sudah melakukan visum di RS Bhayangkara Polda Jatim. Setelah itu, siswi tersebut menjalani perawatan di RSUD dr Soewandhie karena kesehatannya menurun.

Hal ini dibenarkan Dirut RSUD dr Soewandhie, dr Billy Daniel Messakh. Ia menyebut, sang siswi tengah dirawat di RS milik pemkot.

"Sedang dirawat, belum melahirkan," kata dr Billy saat dihubungi detikJatim, Kamis (27/4/2023).

Diketahui, siswi tersebut merupakan sosok remaja yang pendiam. Bahkan, ia lebih banyak beraktivitas di rumahnya di kawasan Kecamatan Bubutan.

Kasus ini juga telah diketahui Anggota Komisi A DPRD Surabaya Imam Syafi'i. Ia langsung melakukan koordinasi dengan RSUD dr Soewandhie dan DP3A Surabaya. Selain itu, kasus ini juga telah dilaporkan ke Polrestabes Surabaya.

"Saya harap Pemkot untuk segera mengobati fisik dan psikis korban. Selain itu, polisi juga harus cepat menangkap pelakunya," kata Imam.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads