Seorang ibu rumah tangga warga Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Blitar bernama BTY (42) nekat menjadi muncikari. Dia mengaku sakit hati karena tidak dinafkahi suaminya.
BTY yang merupakan ibu rumah tangga mengelola sejumlah wanita pekerja seks komersial (PSK). Dia menawarkan jasa esek-esek kepada calon pelanggan para pria hidung belang melalui aplikasi WhatsApp.
Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Tika Pusvita Sari mengatakan BTY diamankan di rumahnya setelah polisi menerima laporan dari masyarakat dan menuntaskan penyelidikan. Kepada polisi BTY mengaku baru sebulan terakhir menjajakan PSK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Motifnya sakit hati dengan suaminya yang kerja di Kalimantan tapi tidak memberi nafkah. Kemudian pelaku menyediakan PSK untuk memenuhi kebutuhan ekonominya," terangnya saat ditemui detikJatim, Senin (17/4/2023).
Tika menjelaskan modus pelaku menjalankan bisnis esek-esek itu dengan cara menawarkan sejumlah PSK yang dikelola melalui aplikasi WhatsApp. BTY mengirimkan sejumlah foto bila ada laki-laki yang berminat.
"Pelanggannya akan kirim WA ke pelaku, kemudian oleh pelaku akan diberikan foto beberapa PSK untuk dipilih," jelasnya.
Pelaku mendapatkan keuntungan sekitar Rp 150 ribu dari setiap transaksi. Sedangkan tarif PSK yang dia kelola di kisaran harga Rp 400 ribu.
Tika menegaskan, polisi tidak menemukan PSK yang dikelola BTY berada di bawah umur. Rata-rata PSK yang dikelola perempuan itu sudah berusia dewasa.
"Tetap kami proses untuk penyelidikan lebih lanjut," ujarnya
(dpe/fat)