Diancam Sangkur, Korban Pelecehan Pelatih Tembak Malang Tak Berani Speak Up

Diancam Sangkur, Korban Pelecehan Pelatih Tembak Malang Tak Berani Speak Up

mua - detikJatim
Rabu, 12 Apr 2023 18:45 WIB
Colour backlit image of the silhouette of a woman with her hands on her head in a gesture of despair. The silhouette is distorted, and the arms elongated, giving an alien-like quality. The image is sinister and foreboding, with an element of horror. It is as if the woman is trying to escape from behind the glass. Horizontal image with copy space.
Ilustrasi pelecehan. (Foto: iStock)
Malang -

AR, pria yang berprofesi sebagai pelatih tembak diduga melakukan kekerasan seksual terhadap muridnya. Aksi pelaku diduga berkali-kali.

Rudy Murdany mengungkapkan korban tak berani speak up karena selalu diancam dengan sangkur pelaku jika bersuara atau melapor.

"Korban tak berani bercerita, karena pelaku selalu membawa pisau atau sangkur. Mereka selalu diancam agar tidak bercerita," kata Rudy, Rabu (12/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, seorang pria yang berprofesi sebagai pelatih tembak di Kota Malang dilaporkan ke polisi. Dia diduga melakukan kekerasan seksual terhadap empat wanita.

Hari ini empat korban mendatangi Polresta Malang Kota untuk melaporkan kasus tersebut. Mereka turut didampingi pengacara.

ADVERTISEMENT

"Kami melaporkan dugaan pelecehan seksual dengan korban berjumlah empat orang. Pelaku berinisial AR, selama ini menjadi pelatih menembak korban," ujar kuasa hukum korban Rudy Murdany ditemui di Mapolresta Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kota Malang, Rabu (12/4/2023) sore.

Rudy menjelaskan, dua dari empat korban kekerasan seksual itu berstatus sebagai mahasiswi di sebuah PTN di Kota Malang. Mereka berinisial NK (22) dan FN (23).

"Sementara dua korban lain berinsial VA (25) dan AM (24) adalah staf di komunitas menembak, di mana pelaku menjadi salah satu pelatihnya," jelasnya.




(abq/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads