Salah satu korban, Fifin Arista mengungkapkan, setidaknya ada 100 lebih orang yang sudah mengaku menjadi korban arisan yang dila olkeloeh Mentari Gusta Dewanty (27), warga Kota Malang itu.
Jumlah tersebut diyakini akan bisa bertambah, karena pendataan masih terus berjalan.
"Sampai siang ini, terdata sudah 118 orang. Dengan jumlah kerugian Rp 4,4 miliar lebih. Jumlah ini bisa terus bertambah, karena masih banyak yang belum mengisi pendataan," ujar Fifin kepada detikJatim, Selasa (11/4/2023).
Jumlah kerugian dari ratusan orang yang menjadi korban itu pun bervariasi. Mulai dari Rp 1,5 juta sampai dengan Rp 182 juta per orangnya.
Dalam arisan itu, Mentari selaku pengelola memberikan sejumlah tawaran model arisan yang dijalankan. Ada arisan dibayarkan per hari, satu minggu ataupun setiap bulan, dengan besaran nominal bervariasi.
"Kalau harian ada yang mulai Rp 100 ribu, mingguan dan bulanan juga ada. Semua disampaikan di grup WhatsApp (WA) dengan admin Mentari sebagai pemilik arisan," beber Fifin.
Wanita yang berdomisili di Kabupaten Malang ini seharusnya mendapatkan arisan pada 7 April 2023 lalu, dengan nominal sebesar Rp 20 juta. Fifin mengaku kerugiannya sudah mencapai Rp 33 juta.
Namun, bukan malah mendapatkan arisan untuk belanja Lebaran nanti, Fifin malah ditinggal Mentari kabur.
"Kabur sama suami dan anaknya. Semestinya tanggal 7 April kemarin saya dapat Rp 20 juta. Saya sudah berharap bisa digunakan untuk Lebaran nanti," ujarnya.
(hil/dte)