Para penyanyi dangdut atau biduan di Malang lagi-lagi tertipu arisan bodong. Pada 2022, mereka telah melaporkan kasus ini ke Polresta Malang Kota. Kali ini, mereka kembali tertipu oleh teman sesama biduan dengan modus sama.
Aduan ini dilayangkan usai Mentari Gusta Dewanty selaku pengelola arisan kabur menghilang sejak awal April 2023. Diketahui, Mentari merupakan salah satu peserta di ajang pencarian bakat yang digelar salah satu stasiun TV nasional.
Salah satu korban yakni Fifin Arista. Fifin menyebut, sepengetahuannya, jumlah korban arisan bodong yang dikelola Mentari mencapai ratusan orang dengan total kerugian miliaran rupiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban, lanjut Fifin mengaku percaya saja dengan Mentari yang merupakan teman sesama biduan. Apalagi Mentari pernah 'mejeng' di ajang pencarian bakat penyanyi dangdut.
"Kebanyakan memang biduan korbannya, karena Mentari ini kan penyanyi juga. Kita kenalnya di sana, ditawari apakah mau ikut arisan. Dia kan mantan Bintang Pantura (audisi penyanyi dangdut di salah satu stasiun TV)," kata Fifin, salah satu korban ditemui usai mengadu ke Polresta Malang Kota, Selasa (11/4/2023).
Biduan lainnya, Sasha Veronica (36) juga menyampaikan hal senada. Warga Wagir, Kabupaten Malang, ini mengalami kerugian sampai Rp 150 juta setelah mengikuti arisan yang ditawarkan oleh Mentari.
"Saya kurang lebih Rp 150 juta. Mentari tidak tanggung jawab, malah hilang sekarang. Padahal uang dapat arisan untuk Lebaran ini," katanya terpisah.
Awalnya, Mentari disebut menawari arisan dengan menghubungi satu per satu korban. Kemudian ketika para korban sudah banyak menyetujui, Mentari membuat grup WhatsApp. Grup ini untuk menawarkan berbagai jenis arisan yang dikelola. Tawaran jual beli arisan kemudian disampaikan dalam grup tersebut.
"Ada grupnya (WhatsApp), di sana Mentari menawarkan. Mau beli arisan, nanti dapatnya segini. Gitu, karena belinya murah dan dapat untung, banyak yang tertarik. Semua uang arisan diberikan dengan mentransfer ke rekening Mentari kalau tidak ke nomor rekening suaminya," ungkapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Bayu Febrianto Prayoga membenarkan adanya pengaduan soal dugaan penipuan terkait arisan. "Iya ada pengaduan soal itu," ujar Bayu.
Sementara itu dari informasi yang dihimpun detikJatim, aduan soal arisan bodong ini bukan pertama kali dilayangkan para biduan di Malang. Pada Juli 2022 lalu, para biduan mengadukan pelaku bernama Ayasvindy atas penipuan arisan bodong.
Sedangkan tersangkanya juga merupakan teman sesama biduan yang kerap manggung di wilayah Malang. Untuk modusnya juga mirip, Ayasvindy menghilang usai disebut membawa uang ratusan juta milik para biduan.
(hil/dte)