Komplotan pencuri yang melibatkan satu keluarga di Gresik ditangkap warga. Mobil Daihatsu Sigra milik pelaku sempat menjadi sasaran amuk massa di Jalan RA Kartini, Kebomas.
Komplotan pencuri satu keluarga itu adalah AE (66), M (60) dan anaknya FA (35) asal Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya. Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa, (4/4) sekitar pukul 17.00 WIB.
Kapolsek Kebomas Kompol I Made Jatinegara mengatakan ditangkap warga saat beraksi di sebuah toko kelontong di Jalan Mayjend Sungkono. Saat itu mereka tengah berupaya mencuri tas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penumpangnya satu keluarga. Mereka kepergok sedang mencuri di toko kelontong," kata I Made Jatinegara, kepada detikJatim, Rabu (5/4/2023).
Made menjelaskan modus para pelaku adalah berpura-pura belanja di Toko Sembako Barokah. Mereka kemudian berbagai tuga untuk mengalihkan karyawan toko.
"Disaat bersamaan, suaminya (AE) meminta izin untuk menggunakan toilet," tambah Made.
Karena terlalu lama di dalam toilet, pemilik toko tersebut merasa curiga. Saat pemilik toko melihat ke dalam, ia mendapati AE sedang mencuri tas yang berada di dalam etalase toko.
"Sempat terjadi tarik menarik antara pelaku dan korban. Karena korban berteriak maling, pelaku pun melepas tas korban dan masuk kedalam mobil," jelas Made.
Made menambahkan saat masuk mobil, korban terus berteriak maling sehingga didengar warga sekitar dan mengejar para pelaku. Mengetahui dikejar, pelaku pun berusaha melarikan diri dari pengejaran warga.
"Karena kondisi saat itu jalanan sedang padat kendaraan, apalagi menjelang berbuka, mobil teraebut berhasil dihentikan warga," jelas Made.
Karena takut di amuk masa, para pelaku mengunci pintu mobil. Warga yang geram pelaku tak mau turun kemudian melampiaskan amarah dengan memecah kaca mobil tersebut.
"Warga pun merusak mobil tersebut menggunakan batu, helm dan merusak mobil tersebut. Tak berselang lama pasutri itu keluar untuk menyerahkan diri ke warga dan meminta ampun," tutur Made.
Dari hasil pemeriksaan sementara, lanjut Made, satu keluarga ini baru satu kali ini melakukan hal tersebut. Mereka nekat melakukan pencurian lantaran butuh uang untuk lebaran dan membayar kontrakan.
"Mereka ini nekat melakukan hal tersebut karena untuk kebutuhan lebaran dan bayar kontrakan. Tapi tas yang hendak mereka curi itu berisi Rp 300 ribu, dan itu gagal mereka lakukan," tandas Made.
(abq/iwd)