.webp)
Puluhan pesilat diamankan polisi usai terlibat tawuran di Pelemwatu, Menganti, Gresik. Meski dipulangkan kepada orang tua, polisi memberi ultimatum tegas agar mereka menjaga situasi dan kondisi Kota Santri tetap kondusif.
Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wirdan mengatakan, para pesilat itu dikembalikan kepada orang tua masing-masing. Sebab, mereka masih remaja yang butuh bimbingan lebih dari orang tua, guru, dan lingkungan sekitar.
"Kita pulangkan mereka bersama orang tuanya. Kalau sampai mengulangi, kami akan melakukan tindakan tegas terstruktur. Entah itu memondokkan selama satu bulan atau menahan di shelter anak. Tergantung keputusan pimpinan," tegas Aldhino, Senin (3/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aldhino menambahkan, polisi memanggil para orang tua pesilat ini bertujuan untuk memberikan pembinaan dan menjemput anak-anaknya.
Ia juga memberikan imbauan kepada para orang tua untuk memantau kegiatan putra-putranya agar tidak melakukan tindakan negatif saat malam hari.
"Karena mereka ini masih anak-anak. Usianya antara 15 tahun sampai 18 tahun. Masa depan mereka ini masih panjang," kata Aldhino.
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 2015 itu menyebut, para pesilat itu masih memiliki masa depan yang panjang karena usia mereka masih sangat muda. Oleh karenanya, peran orang tua diminta proaktif mengawasi. Jangan sampai terlibat tindakan atau perbuatan yang tidak dinginkan dan berurusan dengan hukum.
"Kami minta tolong peran orang tua untuk mengawasi anak-anaknya. Mereka memiliki masa depan yang panjang, jangan sampai terjerumus. Apalagi ini bulan suci Ramadhan, kami minta tolong untuk diawasi dalam rangka menjaga kamtibmas. Jam 22.00 WIB tet, pastikan anak-anak bapak ibu sudah di rumah," jelas Aldhino memberi wejangan kepada orang tua.
Aldhino ingin orang tua tetap memberikan perhatian dan bimbingan sejak dini terhadap anak-anak mereka. Ia juga meminta kepada para pesilat untuk meminta ampun kepada orang tua mereka dengan bersimpuh di kaki kedua orang tuanya.
"Ini agar mereka tahu bahwa mereka masih dalam pengawasan orang tua. Yang terpenting, agar mereka tahu bahwa tindakannya ada orang tua yang khawatir akan keselamatan mereka," tutup Aldhino.
(hil/dte)
