Rabu malam sekitar pukul 22.30 WIB. UJP (23) pulang ke rumahnya di Desa Balerejo, Wlingi, Blitar dalam keadaan tak biasa. Dia membawa seorang bayi. Sontak keluarganya pun terkejut.
Kepada keluarganya UJP mengaku panik dan takut setelah menemukan bayi laki-laki yang masih hidup itu di kawasan hutan di Desa Plumbangan, Doko, Kabupaten Blitar.
Orang tua UJP pun melaporkan temuan bayi laki-laki itu ke Polsek Doko. Anggota Polsek Doko bersama Tim Satreskrim Polres Blitar membawa bayi itu ke RS Ngudi Waluyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menyelidiki kasus dugaan penelantaran anak itu polisi memintai keterangan UJP sebagai saksi. Pria itu mengaku menemukan bayi laki-laki itu saat perjalanan pulang kerja.
"Ditemukan oleh saksi yang sedang melintas di kawasan hutan. Saksi pulang kerja, tapi di jalan mendengar suara bayi dan mencari sumber suara," ujar Kasi Humas Polres Blitar Iptu Udiyono kepada detikJatim, Jumat (31/3/2023).
Untuk melacak dan mengejar pembuang bayi itu polisi melakukan penyelidikan lebih dalam dengan memintai keterangan saksi lainnya hingga menemukan fakta sebenarnya.
Pembuang bayi itu ternyata adalah pria yang menemukannya pertama kali. Tidak lain UJP sendiri yang merupakan ayah kandung bayi laki-laki tersebut.
Setelah menemukan sejumlah fakta berbeda dari keterangan awal penemuan bayi, polisi kembali menginterogasi UJP hingga akhirnya pria itu mengaku.
Dia mengaku telah membuat skenario bohong seolah-olah menemukan bayi di tengah perjalanan pulang hingga mengaku panik dan ketakutan dengan membawanya ke rumah.
"Berawal dari pemeriksaan HP saksi yakni UJP, penyidik menemukan foto dan video yang menunjukkan adanya hubungan khusus dengan salah seorang perempuan. Yakni AVT (22)," Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Tika Pusvita Sari.
Dari temuan foto itu penyidik melakukan konfrontasi kepada UJP hingga pria itu mengakui bahwa bayi itu buah dari hubungan terlarang dengan kekasihnya bernama AVT.
UJP mengakui bahwa dirinya telah menjalin hubungan asmara dengan AVT yang merupakan warga Desa Tegalasri, Wlingi itu sejak Februari 2020.
Sempat Menyusun 2 Skenario
Demi menghindari tanggung jawab, Vita mengatakan bahwa UJP sempat memiliki 2 rencana. Keduanya dijalankan tapi rencana pertama gagal total.
"UJP sempat punya dua rencana. Pertama akan menyerahkan bayinya ke panti asuhan. Kedua, merekayasa seolah-olah menemukan bayi di jalan," jelasnya.
Mirip modus suami Kades Blitar buang bayi di Tulungagung. Baca di halaman selanjutnya.