Tujuh Pelajar di Gresik Ditangkap Usai Sulut Petasan dan Perang Sarung

Tujuh Pelajar di Gresik Ditangkap Usai Sulut Petasan dan Perang Sarung

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Kamis, 30 Mar 2023 02:00 WIB
Pelajar yang diamankan karena terlibat perang sarung di Gresik
Pelajar yang diamankan karena terlibat perang sarung di Gresik. (Foto: Istimewa/Dok Polres Gresik)
Gresik - Polisi terus melakukan patroli rutin untuk mempersempit ruang gerak para remaja yang gemar perang sarung. Tujuh pelajar di Gresik yang sedang cari lawan dengan menyulut petasan diamankan.

"Ketujuh pelajar ini mencari lawan perang sarung dengan berkeliling dan menyulut petasan," kata Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wildan kepada detikJatim, Rabu (29/3/2023).

Aldhino menjelaskan 7 pelajar SMP itu diamankan Unit Reskrim Polsek Kebomas dibantu warga setelah sempat terjadi keributan antara dua kelompok remaja.

Keributan itu terjadi di kawasan jalan Dr Wahidin Sudirohusodo. Tepatnya di depan kantor Pengadilan Agama (PA) Gresik pada Rabu dini hari.

"Sekitar pukul 00.30 WIB, mereka saling serang menggunakan lilitan sarung dan petasan," kata Aldhino.

Tidak lama berselang salah satu kelompok berhasil dipukul mundur. Mereka lari menuju gang kampung di Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas.

"Warga yang geram ikut mengejar para remaja itu hingga akhirnya salah seorang pelaku berhasil diamankan," ujar Aldhino.

Warga yang menangkap salah satu pelajar melaporkan itu kepada para personel Polsek Kebomas yang sedang patroli Operasi Pekat. Usai diinterogasi, pelaku lainnya diburu.

Pelajar yang diamankan karena terlibat perang sarung di GresikPolisi amankan sepeda motor pelajar yang terlibat perang sarung di Gresik. (Foto: Istimewa/Dok Polres Gresik)

"Total ada 7 pelaku yang diamankan rata-rata berusia 15 tahun. Beserta 7 motor dan 5 sarung sebagai barang bukti," imbuh Aldhino.

Kapolsek Kebomas Kompol I Made Jatinegara mengatakan dari hasil pemeriksaan itu pelaku bernama HA mengaku bahwa perang sarung antar-kelompok itu sudah direncanakan.

Mereka sengaja berkeliling kota naik sepeda motor untuk mencari lawan. Bahkan, mereka sempat mendapat tantangan untuk menggelar perang di Kawasan Industri Gresik (KIG).

"Tapi ternyata di sana mereka tidak menemukan musuh," kata Made.

Setelah itu, kata Made, mereka bergerak ke arah jalan Dr Wahidin Sudirohusodo. Mereka menemukan lawan dan langsung terjadi perang sarung dan letusan petasan.

"Para pelaku sudah diminta menulis surat pernyataan dengan didampingi dan disaksikan para orang tua dan guru," ujar Made.

Mereka juga mendapat sanksi berdiri di depan Mapolsek dengan sikap sempurna hormat kepada Sang Saka Merah Putih selama beberapa saat.

Baru setelah itu dipulangkan untuk mendapat pengawasan dari orang tua masing-masing. Sedangkan barang bukti sepeda motor yang disita masih dilakukan pemeriksaan surat-surat.

"Semoga menjadi pelajaran dan tidak mengulanginya lagi. Karena bisa memicu tawuran yang lebih masif," tandasnya.


(dpe/iwd)


Hide Ads