Menguak Penyebab Kematian Bayi Usai Imunisasi Lewat Polisi-Dinkes Trenggalek

Round-Up

Menguak Penyebab Kematian Bayi Usai Imunisasi Lewat Polisi-Dinkes Trenggalek

Imam Wahyudiyanta - detikJatim
Rabu, 29 Mar 2023 08:01 WIB
Pasutri di Trenggalek melapor ke Polres setempat usai bayinya meninggal setelah diimunisasi
Pasutri di Trenggalek melapor ke Polres setempat usai bayinya meninggal setelah diimunisasi (Adhar Muttaqin/detikJatim)
Trenggalek - Mukono (46) dan istrinya Adelia (17) warga Desa Gembleb, Pogalan mendatangi Polres Trenggalek pada Senin (27/3). Mereka melapor karena tidak terima kematian anaknya Muhammad Arif Okta Ramadan (5 bulan) pascamendapatkan imunisasi pada 21 Maret lalu.

Usai imunisasi di Polindes Desa Gembleb, bayi tersebut mengalami demam tinggi. Pada Kamis (23/3) anaknya dirujuk ke RSU dr Soedomo Trenggalek dan meninggal dunia pada Jumat (24/3). Polisi membentuk tim untuk menyelidiki kasus ini.

Kasat Reskrim Polres Trenggalek Iptu Agus Salim mengatakan pihaknya telah menerima laporan kasus tersebut dan menerbitkan laporan polisi (LP). Dalam perkara ini pihaknya langsung bergerak untuk melakukan upaya penyelidikan.

"Yang melaporkan adalah kakek bayi, laporan polisi sudah terbit. Saat ini kami sedang menyusun rencana penyelidikan. Kami akan menyelidiki perkara ini ada tindak pidananya atau tidak," kata Agus, Selasa (28/3/2023).

Menurutnya, untuk mendukung upaya penyelidikan tersebut pihaknya membentuk tim khusus dari gabungan unit pidana umum serta unit perlindungan perempuan dan anak.

"Dalam waktu dekat kami akan melakukan klarifikasi atau pemeriksaan terhadap para pihak yang terkait kasus kematian bayi tersebut," ujarnya.

Sedangkan untuk mengidentifikasi penyebab kematian korban, polisi berencana melakukan proses autopsi terhadap jasad korban. "Autopsi kemungkinan kami lakukan dalam minggu ini," jelasnya.

Sementara itu, Dinkes Trenggalek juga melakukan investigasi terhadap kasus ini. Hasil sementara kematian itu diakibatkan oleh coincident atau kejadian lain yang terjadi bersamaan.

"Klasifikasi sesuatu kejadian yang terjadi bersama-sama itu, pada saat tertentu dia mendapat vaksin di satu sisi dia ada penyakit yang berkembang di dalam tubuhnya," kata Plt Kepala Dinkesdalduk KB Trenggalek dr Sunarto.

Sunarto menegaskan bahwa imunisasi yang diberikan terhadap si bayi adalah Difteri, tetanus, pertusis serta bakteri haemophilus influenzae tipe B (DPT-HiB), Polio dan PCV, bukan TT seperti yang disampaikan keluarga korban.

"Bukan TT itu, kalau TT diberikan kepada ibu hamil dan sebagainya. Imunisasiya kemarin ada tiga yaitu DPT HB HIB 2, Polio 3 dan PCV 1," kata Sunarto.

Sunarto menambah hingga proses investigasi masih berlangsung dan ditangani oleh komite daerah (komda) KIPI. Nantinya hasilnya akan dikeluarkan Komda KIPI Trenggalek dalam bentuk rekomendasi.


(abq/iwd)


Hide Ads