Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) angkat bicara soal bayi berusia 5 bulan di Trenggalek meninggal dunia usai imunisasi.
Ketua KIPI Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K) menjelaskan bahwa biasanya vaksinasi TT tidak menyebabkan kejang.
"Vaksinasi TT biasanya tidak menyebabkan kejang dan melihat anak tersebut dirawat di RS, biasanya dokter yang merawat akan menyampaikan sebab kematian pada anak tersebut," ucap Prof Hingky saat dihubungi seperti yang dilansir detikcom, Selasa (28/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prof Hingky menjelaskan bahwa pihaknya akan meminta keterangan dari dokter yang merawat putra Mukono.
"Oleh karena itu kita perlu mendapat keterangan dari dokter yang merawat di RS mengenai sebab kematian pada anak ini," jelasnya.
Dia menambahkan ada kemungkinan putra Mukono meninggal karena penyebab lain. Terlebih vaksin TT selama ini aman diberikan pada ribuan anak lainnya.
"Vaksin TT tersebut pasti diberikan pada anak sekolah yang lain, biasanya ribuan sasaran. Sehingga apabila hanya seorang yang meninggal, maka harus dipikirkan penyebab lain," terangnya.
Saat ini Komnas KIPI sedang menjalankan investigasi untuk menemukan penyebab meninggalnya putra Mukono.
"Saya sedang konfirmasi pada Komda KIPI Jawa Timur. Setelah investigasi selesai, Kommas beserta Komda akan segera melakukan kajian kausal. Mudah-mudahan data segera Komnas dapatkan dari Komda, pungkasnya.
Sebelumnya, Muhammad Arif Okta Ramadan putra dari Mukono (46) dan Adelia (17) disebut meninggal usai vaksinasi.
Mukono menjelaskan bahwa anaknya meninggal dunia usai melakukan imunisasi TT (Tetanus Toksoid) oleh bidan desa pada Selasa (21/3/2023). Setelah diimunisasi, putra Mokono sempat mengalami gejala demam tinggi hingga kejang-kejang.
"Kejadiannya setelah disuntik TT panas sampai kelewat batas. Sangat panas, kejang-kejang dan jerit-jerit," cerita Mukono, Selasa (28/3/2023).
(avk/fat)