19 Remaja Surabaya yang Terciduk Perang Sarung Akan Masuk Pesantren Kilat

19 Remaja Surabaya yang Terciduk Perang Sarung Akan Masuk Pesantren Kilat

Deny Prasetyo Utomo - detikJatim
Senin, 27 Mar 2023 18:32 WIB
Kapolsek Wonocolo Kompol Bayu Halim Nugroho
Foto: Kapolsek Wonocolo Kompol Bayu Halim Nugroho (Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Surabaya -

Sebanyak 19 pelajar yang terjaring hendak melakukan aksi tawur sarung pada jelang sahur dilakukan pembinaan oleh petugas kepolisian. Mereka akan diberikan pembinaan berupa pesantren kilat.

Kapolsek Wonocolo Kompol Bayu Halim Nugroho mengatakan pihak tak akan memproses hukum para remaja itu. Namun para remaja akan dilakukan pembinaan berupa pesantren kilat sebelum diserahkan kepada orangtua masing-masing.

"Kami lakukan pembinaan dengan cara apa, karena sekarang bulan Ramadhan kami lakukan pembinaan spiritual dengan pesantren kilat, yaitu salat wajib, pengajian. Kemudian nanti sebelum mendekati buka kami akan berikan tausiah, dan juga salat tarawih," kata Bayu, Senin (27/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bayu Halim menambahkan pihaknya juga akan memanggil para orang tua. Pemanggilan ini dilakukan untuk selalu mengawasi kegiatannya anak-anaknya.

"Orang tua akan kami panggil, kemudian perangkat akan kami panggil. Selanjutnya pihak sekolah akan kami surati, gunanya agar tetap dilakukan pengawasan setelah kegiatan mereka termonitor potensi kerawanan yang muncul," jelas Bayu.

ADVERTISEMENT

Sehingga upaya pencegahan tidak hanya dari petugas dan termasuk dari lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah memberikan pengawasan melekat terhadap mereka," jelas Bayu Halim.

Bayu memastikan pembinaan berupa pesantren kilat ini dilakukan, tetap bulan Ramadhan dan juga di Polsek ada masjid dan dibantu takmir yang bisa membantu melakukan kegiatan itu.

"Jadi pengajiannya terbatas, karena sebagian tidak ada bisa mengaji. jadi kita bantu mengaji dengan membaca surat-surat pendek. Jadi intinya untuk mendekat mereka kepada Tuhan yang Maha Esa," tandas Bayu Halim.

Sementara itu, dari hasil penyelidikan saat mereka berkumpul dan akan melakukan aksi perang atau tawur sarung. Mereka berkomunikasi melalui grup percakapan dalam pertemuan itu.

Sebelumnya, sebanyak 19 remaja yang hendak perang sarung terjaring di Wonocolo terjaring razia. Kini, mereka diamankan di polsek setempat.

Kapolsek Wonocolo Kompol Bayu Halim Nugroho mengatakan razia tersebut berawal adanya laporan kerumunan remaja di Jalan Jemursari pada Senin sekitar pukul 01.30 WIB.




(abq/iwd)


Hide Ads