Pengurus perguruan silat Pagar Nusa (PN) bersama LBH Ansor resmi melaporkan oknum Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) ke Polres Mojokerto Kota. Laporan ini terkait aksi oknum PSHT yang menyerang permukiman penduduk beberapa waktu lalu.
Kejadian ini bermula pada Kamis (9/3) malam sekitar pukul 22.00 WIB, saat ribuan massa PSHT yang berunjuk rasa di depan Mapolres Mojokerto Kota membubarkan diri. Mereka konvoi naik motor ramai-ramai ke rumah masing-masing.
Lalu ketegangan terjadi di tengah perjalanan, tepatnya di Sinoman Gang 5, Kelurahan Miji, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Sebagian masa yang melintas tiba-tiba menyerang warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, ada 5 pesilat dari perguruan lain yang menjadi sasaran di antara warga Sinoman Gang 5. Belakangan diketahui pesilat yang diserang itu merupakan anggota PN. Warga PSHT melempari mereka dengan batu hingga seorang pesilat perguruan lain terluka, demikian halnya 4 warga setempat. Bahkan, salah satu korban di antaranya ada seorang perempuan.
Pelatih perguruan silat lain RD (17) menyatakan saat itu dia dan 4 siswanya keluar ke depan Sinoman gang 5 bermaksud memberi salam persaudaraan ke rombongan PSHT.
Namun, salam itu ditanggapi keliru. Massa PSHT mendadak tersulut dan meledak menjadi penyerangan membabi buta. RD pun mengaku tak menyangka salam persaudaraan yang hendak dia sampaikan berujung petaka.
Sementara, pihak PSHT Mojokerto menyatakan bahwa peristiwa penyerangan itu dipicu pesilat PN yang nekat unjuk diri saat konvoi rombongan PSHT.
Ketua Cabang PSHT Mojokerto Hari Sucipto mengatakan, dari informasi yang ia terima Pengamanan Terate (Pamter) sudah mengimbau agar 5 pesilat PN itu tidak keluar. Tapi kelimanya malah nekat unjuk diri di depan Sinoman gang 5.
"Sudah disuruh masuk, malah keluar. Soalnya kan itu riskan sekali, kalau sudah keluar ketemu 2 perguruan, itu sesuatu yang terjadi. Apalagi memakai atribut perguruan," beber Hari kepada detikJatim, Jumat (10/3/2023).
Akhirnya pada Selasa (24/3) sore, Ketua PN Kabupaten Mojokerto Budi Mulyo dan Ketua PN Kota Mojokerto Arif Wahyudi datang ke Polres Mojokerto Kota. Keduanya datang bersama Tim LBH Ansor Mojokerto Raya serta sejumlah anggota Pagar Nusa.
Kedatangan pengurus PN dan LBH Ansor disambut Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit Adisatria. Hadir pula dalam pertemuan itu Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto KH Adzim Alawy.
Ketua PN Kabupaten Mojokerto Budi Mulyo mengatakan, selain untuk silaturahmi, kedatangannya ke Polres Mojokerto Kota juga untuk menambahkan laporan terkait insiden penyerangan di Sinoman gang 5, Kelurahan Miji, Prajurit Kulon pada Kamis (9/3) malam.
Tambahan laporan berupa perusakan sejumlah rumah warga, musala, lampu penerangan jalan, serta CCTV di Sinoman gang 5 ketika penyerangan tersebut terjadi. Laporan tersebut pihaknya sampaikan langsung kepada AKBP Wiwit.
"Alhamdulillah direspons baik Pak Kapolres. Beliau berkomitmen mengusut tuntas perkara ini secara profesional dan netral," kata Budi, Rabu (15/3/2023).
Budi menjelaskan, laporan perusakan yang ia sampaikan bersama Tim LBH Ansor Mojokerto Raya untuk melengkapi laporan warga di Polsek Prajurit Kulon pada Sabtu (11/3) lalu. Ketika itu, Andi Setiawan (43) melapor karena menjadi satu dari 5 korban luka dalam penyerangan yang dilakukan oknum PSHT.
"Akhirnya laporan itu ditarik dari Polsek Prajurit Kulon ke Polres Mojokerto Kota dan dijadikan satu laporan polisi karena TKP-nya sama," jelasnya.
(hil/dte)