Sumbu Pendek Massa Pesilat PSHT Serang Warga Usai Demo Kantor Polisi

Round-Up

Sumbu Pendek Massa Pesilat PSHT Serang Warga Usai Demo Kantor Polisi

Denza Perdana - detikJatim
Sabtu, 11 Mar 2023 07:19 WIB
psht demo polres mojokerto
Salah satu korban penyerangan oleh para pesilat PSHT. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Kamis (9/3) malam sekitar pukul 22.00 WIB, ribuan massa PSHT yang berunjuk rasa di depan Mapolres Mojokerto Kota membubarkan diri. Entah dengan perasaan puas atau tidak.

Rombongan massa para pesilat konvoi naik motor ramai-ramai untuk pulang ke rumah masing-masing melalui Jalan Brawijaya. Lalu ketegangan itu terjadi di Sinoman Gang 5, Kelurahan Miji, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Sebagian masa yang melintas tiba-tiba menyerang warga.

Saat itu ada 5 pesilat dari perguruan lain yang menjadi sasaran di antara warga Sinoman Gang 5. Warga PSHT melempari mereka dengan batu hingga seorang pesilat perguruan lain terluka demikian halnya 4 warga setempat. Bahkan, salah satu korban di antaranya ada seorang perempuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelatih perguruan silat lain RD (17) menyatakan saat itu dia dan 4 siswanya keluar ke depan Sinoman gang 5 bermaksud memberi salam persaudaraan ke rombongan PSHT.

Namun, salam itu ditanggapi keliru. Sumbu pendek massa PSHT mendadak tersulut dan meledak menjadi penyerangan membabi buta. RD pun mengaku tak menyangka salam persaudaraan yang hendak dia sampaikan berujung petaka.

ADVERTISEMENT

Sementara, pihak PSHT Mojokerto menyatakan bahwa peristiwa penyerangan itu dipicu ulah pesilat dari perguruan lain yang nekat unjuk diri saat konvoi rombongan PSHT yang baru saja mendemo polisi melintas.

Ketua Cabang PSHT Mojokerto Hari Sucipto mengatakan dari informasi yang ia terima Pengamanan Terate (Pamter) sudah mengimbau agar 5 pesilat lain itu tidak keluar. Tapi kelimanya malah nekat unjuk diri di depan Sinoman gang 5.

"Sudah disuruh masuk, malah keluar. Soalnya kan itu riskan sekali, kalau sudah keluar ketemu 2 perguruan, itu sesuatu yang terjadi. Apalagi memakai atribut perguruan," beber Hari kepada detikJatim, Jumat (10/3/2023).

Hari kembali menyampaikan dirinya masih harus mengecek langsung kepada para Pamter yang bertugas. Ia juga menyatakan bahwa dirinya juga akan mencari tahu apa yang sesungguhnya memicu penyerangan tersebut.

"Itu versi mereka. Kalau versi adik-adik saya (anggota perguruan silat lain) sudah dilarang keluar, katanya malah menerobos semua keluar," terangnya.

Terkait insiden itu, kata Hari, pihaknya akan berupaya menyelesaikan secara damai. Sebab selama ini, pihaknya mempunyai hubungan baik dengan pimpinan perguruan silat itu.

"Kami pasti nanti menemui pihak korban maunya apa. Supaya minimal tidak memberatkan adik-adik kami, maksimal bisa damai, yang terbaik bagaimana, tidak melanggar hukum maupun pihak hukum, selesai melalui perundingan," tandasnya.

Mengenai penyerangan sejumlah warga Sinoman gang 5 termasuk pesilat dari perguruan lain itu polisi sedang melakukan pendalaman kasus tersebut meski belum ada laporan dari para korban.

"Masih kami dalami, tindak lanjutnya seperti itu," kata Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Bambang Tri kepada detikJatim.




(dpe/iwd)


Hide Ads