Round-Up

Pesilat PSHT Geruduk Polsek-Ricuh di RS Berujung Permintaan Maaf Polisi

Tim detikJatim - detikJatim
Senin, 13 Mar 2023 06:30 WIB
Pesilat PSHT saat demo di depan Polsek Balongpanggang, Gresik. (Foto: Dokumentasi detikJatim)
Surabaya -

Ribuan pesilat PSHT 'menghitamkan' Polsek Balongpanggang, Gresik, Sabtu (11/3) malam. Mereka menggeruduk polsek setempat untuk menuntut Kapolsek Balongpanggang AKP M Zainudin mundur atau dicopot. Massa sempat membuat onar dan melukai warga.

Sebelum melakukan demo, tersebar sebuah video yang mengajak para pesilat cabang Madiun dan Gresik untuk melakukan aksi damai demo di Polsek Balongpanggang. Mereka ingin Kapolsek Balongpanggang mundur dan meminta maaf kepada perguruan silat tersebut.

"Hitamkan Polsek Balongpanggang, tetap tertib, no anarkis, tetap hargai pengguna jalan lain," tulis pembuat video.

Massa pesilat juga bikin onar. Beberapa warga yang berpapasan di jalan terluka usai jadi sasaran serangan para pesilat.

Sejumlah pesilat terlibat kericuhan di RS Walisongo Jalan Balongpanggang-Mojokerto, Gresik. Selain itu, kericuhan juga terjadi di Jalan Pacuh yang tak jauh dari Polsek Balongpanggang. Bahkan, beberapa pengendara yang tak tahu duduk permasalahannya menjadi sasaran kemarahan pesilat.

detikJatim menerima video korban pemukulan yang dilakukan pesilat. Dalam video tersebut tampak dua pria mengalami luka di kepala akibat pemukulan para pesilat. Video tersebut juga menyebar di grup WhatsApp.

"Dua orang jadi korban keganasan pesilat," tulisnya dalam group WhatsApp.

Kedua korban itu dipukul karena dianggap menghalang-halangi konvoi para pesilat yang hendak demo ke Polsek Balongpanggang.

Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wildan menyebut, warga PSHT ini dari beberapa daerah di Jatim.

"Mereka dari perguruan silat PSHT, itu mendemo Kapolsek Balongpanggang. Mereka datang dari berbagai kota, ada Lamongan, Bojonegoro, Mojokerto, Surabaya, Gresik. Kalau pasti jumlah pasti nggak tahu, ribuan lah yang pasti, karena dari polsek sampai pasar itu penuh anggota PSHT," sebut Aldhino kepada detikJatim, Minggu (12/3/2023).

Menurut Aldhino, sebenarnya ada salah paham antara anggota PSHT dengan Kapolsek Balongpanggang. Duduk perkara di Polsek Balongpanggang itu berawal dari demo PSHT sebelumnya yang berlangsung di Polres Mojokerto Kota, Kamis (9/3). Saat itu Polres Gresik dan jajaran mendapatkan perintah dari Polda Jatim untuk ikut mengamankan jalannya demo di Mojokerto.

"Jadi semua perbatasan dijaga, termasuk wilayah Balongpanggang. Saat itu Polsek Balongpanggang melakukan penyekatan, karena Balongpanggang ini kan perbatasan Gresik dan Mojokerto," jelas Aldhino.

Saat penyekatan tersebut, lanjut Aldhino, Kapolsek Balongpanggang bersama anggota menghentikan perguruan silat PSHT Cabang Gresik yang melintas di perbatasan Gresik-Mojokerto. Namun, ada ucapan Kapolsek Balongpanggang kepada pengurus perguruan yang membuat anggota PSHT tersinggung.

"Saat penyekatan itu, ada ucapan kapolsek yang membuat mereka tersinggung. Kemudian itu didengar anggota PSHT lainnya," tambah Aldhino.

"Karena kata-kata kapolsek yang dinilai merendahkan, membuat anggota PSHT tersinggung dan akhirnya membuat poster ajakan untuk hitamkan Polsek Balongpanggang," lanjutnya.

Apa kata-kata kapolsek yang menyinggung para pesilat itu?

Baca halaman selanjutnya



Simak Video "Massa Pesilat di Gresik Geruduk Polsek Balongpanggang-Ricuh di RS"


(hil/dte)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork