Pengasuh Ponpes Ushulul Hikmah Al-Ibrohimi Gresik KH Moh Zainur Rosyid didamping kuasa hukumnya Abdul Syafii melaporkan kejadian itu ke Polres Gresik.
Mereka melaporkan 7 orang. Antara lain Kepala Sekolah MTS Al-Ibrohimi, 4 ustaz hingga 2 orang tak dikenal yang diduga melakukan pencurian.
"Ada 7 yang kami laporkan, kepala MTS, 4 ustaz pondok pesantren, dan 2 dua orang tidak dikenal," kata Kuasa Hukum KH Moh Zainur Rosyid, Abdul Syafii kepada detikJatim, Jumat (10/3/2023).
Aksi para terduga pelaku itu diketahui sejumlah santriwati, tapi mereka berdalih bangunan hendak direnovasi.
"Kepada santri putri, komplotan ustaz ini mengatakan jika bangunan itu akan direnovasi," kata Abdul Syafii.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (9/3) sekitar pukul 21.00 WIB. Malam itu 7 orang terduga pelaku mendatangi Bank Syariah Lantabur kemudian langsung membongkar bangunan yang bersebelahan dengan toko swalayan milik Ponpes.
"Saat perusakan itu terjadi ada puluhan santriwati yang melihat langsung. Lokasi bank ini memang berada di pondok putri," kata Syafii.
Ia menambahkan, setelah pembongkaran bangunan itu 7 pelaku membawa pintu galvalum beserta sejumlah perabotan Bank Syariah Lantabur. Salah satu santriwati lantas melaporkan kejadian itu kepada KH Moh Zainur Rosyid.
"Saat itu klien saya (KH Zainur Rosyid) berada di Jawa Tengah. Setelah mendapat laporan itu klien saya langsung kembali ke Gresik untuk melaporkan kejadian itu ke polisi," kata Syafii.
Tak ada uang tunai yang dibawa para terduga pelaku karena petugas Bank Syariah Lantabur tidak pernah meninggalkan uang di sana. Meski demikian, pihak Bank Syariah Lantabur diduga mengalami kerugian atas kerusakan bangunan itu senilai Rp 9,5 juta.
"Ada galvalum, kaca pintu galvalum, juga meja yang saat ini masih belum diketahui keberadaannya. Sebenarnya total kerugian Rp 25 juta, tapi yang tercatat di kuitansi hanya Rp 9 juta," kata Syafii.
Pengasuh ponpes tempat bank itu berada, Kiai Zainur mengatakan, dia belum tahu apa motif dugaan perusakan dan pencurian itu. Belum ada klarifikasi dari pihak terlapor dan dirinya juga tidak tahu keberadaan barang-barang yang diambil.
"Tidak ada klarifikasi dari yang kami laporkan. Kami juga tidak tahu barang-barang itu ada di mana. Kami belum tahu motifnya tapi yang jelas kami laporkan perusakan dan pencurian bangunan bank itu. Sebab itu milik Tebuireng, bukan pondok yang membangun," katanya.
Mengenai laporan itu Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wildan membenarkan. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan secara mendalam.
"Kami sudah terima laporannya. Nanti kami akan dalami lagi, tentunya akan memeriksa para terlapor," kata Aldhino singkat.
(hil/fat)