Kawanan ustaz dan kepala MTS diduga merusak dan membawa kabur perabotan serta pintu galvalum bangunan Bank Syariah Lantabur di Ponpes Gresik.
Aksi itu dilakukan dengan dalih renovasi kepada para santri.
Berikut fakta-faktanya:
1. Bangunan Bank Syariah Lantabur Tebuireng di Ponpes Ushulul Hikmah Al-Ibrohimi Dirusak
Bangunan Bank Syariah Lantabur Tebuireng di Pondok Pesantren (Ponpes) Ushulul Hikmah Al-Ibrohimi di Jalan Manyarejo, Manyar, Gresik dirusak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rangka galvalum hingga kaca yang dibongkar diduga dicuri kawanan ustaz, termasuk Kepala MTS Ibrohimi. Bangunan yang bersebelahan dengan toko swalayan milik ponpes.
Aksi para terduga pelaku itu diketahui sejumlah santriwati, tapi mereka berdalih bangunan hendak direnovasi.
2. Pelaku Kepala MTS Ibrohimi-Ustaz
Kepala Sekolah MTS Al-Ibrohimi, 4 orang ustaz, dan 2 orang tak dikenal diduga pelaku perusakan bank tersebut ke Polres Gresik.
Total ada 7 orang terduga pelaku yang dilaporkan ke polisi.
"Saat itu klien saya (KH Zainur Rosyid) berada di Jawa Tengah. Setelah mendapat laporan itu klien saya langsung kembali ke Gresik untuk melaporkan kejadian itu ke polisi," kata Penasihat Hukum Pengasuh Ponpes Ushulul Hikmah Al-Ibrohimi, Gresik KH Moh Zainur Rosyid .
3. Para Pelaku Sebut Aksinya untuk Renovasi
"Kepada santri putri, komplotan ustaz ini mengatakan jika bangunan itu akan direnovasi," kata Abdul Syafii, Penasihat Hukum Pengasuh Ponpes Ushulul Hikmah Al-Ibrohimi, Gresik KH Moh Zainur Rosyid kepada detikJatim, Jumat (10/3/2023).
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (9/3/2023) sekitar pukul 21.00 WIB. Malam itu 7 orang terduga pelaku mendatangi Bank Syariah Lantabur kemudian langsung membongkar bangunan yang bersebelahan dengan toko swalayan milik ponpes.
"Saat perusakan itu terjadi ada puluhan santriwati yang melihat langsung. Lokasi bank ini memang berada di pondok putri," kata Syafii.
4. Komplotan Itu Bawa Pintu Galvalum-Perabotan Bank Syariah Lantabur
Penasihat Hukum Pengasuh Ponpes Ushulul Hikmah Al-Ibrohimi, Gresik KH Moh Zainur Rosyid menambahkan setelah pembongkaran bangunan itu, 7 pelaku membawa pintu galvalum beserta sejumlah perabotan Bank Syariah Lantabur.
Salah satu santriwati lantas melaporkan kejadian itu kepada KH Moh Zainur Rosyid.
"Ada galvalum, kaca pintu galvalum, juga meja yang saat ini masih belum diketahui keberadaannya. Sebenarnya total kerugian Rp 25 juta, tapi yang tercatat di kuitansi hanya Rp 9 juta," kata Syafii.
5. Aksi Pelaku Dilaporkan ke Polisi
Atas kejadian itu Zainur didampingi Syafii melaporkan Kepala Sekolah MTS Al-Ibrohimi, 4 orang ustaz, dan 2 orang tak dikenal diduga pelaku perusakan bank tersebut ke Polres Gresik. Total ada 7 orang terduga pelaku yang dilaporkan.
"Ada 7 orang yang kami laporkan. Kepala MTS, 4 ustaz pondok pesantren, dan 2 dua orang tidak dikenal," ujar Syafii.
Tak ada uang tunai yang dibawa para terduga pelaku karena petugas Bank Syariah Lantabur tidak pernah meninggalkan uang di sana. Meski demikian, pihak Bank Syariah Lantabur diduga mengalami kerugian atas kerusakan bangunan itu senilai Rp 9,5 juta.
6. Motif Masih Diselidiki
Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wildan membenarkan. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan secara mendalam.
"Kami sudah terima laporannya. Nanti kami akan dalami lagi, tentunya akan memeriksa para terlapor," kata Aldhino singkat.
Pengasuh ponpes tempat bank itu berada, Kiai Zainur mengatakan dia belum tahu apa motif dugaan perusakan dan pencurian itu. Belum ada klarifikasi dari pihak terlapor dan dirinya juga tidak tahu keberadaan barang-barang yang diambil.
"Tidak ada klarifikasi dari yang kami laporkan. Kami juga tidak tahu barang-barang itu ada di mana. Kami belum tahu motifnya tapi yang jelas kami laporkan perusakan dan pencurian bangunan bank itu. Sebab itu milik Tebuireng, bukan pondok yang membangun," katanya.
(hil/fat)