Bank Syariah di Ponpes Gresik Diduga Dirusak Kawanan Ustaz dan Kepala MTs

Bank Syariah di Ponpes Gresik Diduga Dirusak Kawanan Ustaz dan Kepala MTs

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Jumat, 10 Mar 2023 17:08 WIB
Bangunan bank ponpes di Gresik yang diduga dirusak dan dicuri oleh kepala MTS dan ustaz.
Bangunan bank ponpes di Gresik yang hilang diduga dirusak dan dicuri kepala MTS dan ustaz. (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik - Bangunan Bank Syariah Lantabur Tebuireng di Pondok Pesantren (Ponpes) Ushulul Hikmah Al-Ibrohimi di Jalan Manyarejo, Manyar, Gresik dirusak dan dicuri. Perusakan dan pencurian itu diduga dilakukan kawanan ustaz, termasuk Kepala MTs Ibrohimi.

Atas kejadian itu, pengasuh Ponpes Ushulul Hikmah Al-Ibrohimi Gresik KH Moh Zainur Rosyid didamping kuasa hukumnya Abdul Syafii melaporkan kejadian itu ke Polres Gresik. Mereka melaporkan 7 orang. Antara lain Kepala Sekolah MTs Al-Ibrohimi, 4ustaz, dan 2 orang tak dikenal yang diduga melakukan pencurian.

"Ada 7 yang kami laporkan, kepala MTS, 4 ustaz pondok pesantren, dan 2 dua orang tidak dikenal," kata Kuasa Hukum KH Moh Zainur Rosyid, Abdul Syafii kepada detikJatim, Jumat (10/3/2023).

Syafii menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada Kamis (9/3) sekitar pukul 21.00 WIB. Malam itu 7 orang terduga pelaku mendatangi Bank Syariah Lantabur kemudian langsung membongkar bangunan yang bersebelahan dengan toko swalayan milik Ponpes.

"Saat perusakan itu terjadi ada puluhan santriwati yang melihat langsung. Lokasi bank ini memang berada di pondok putri," kata Syafii.

Ia juga menambahkan bahwa setelah pembongkaran bangunan itu 7 pelaku membawa pintu galvalum dan sejumlah perabotan Bank Syariah Lantabur. Salah satu santriwati lantas melaporkan kejadian itu kepada KH Moh Zainur Rosyid.

"Saat itu klien saya (KH Zainur Rosyid) berada di Jawa Tengah. Setelah mendapat laporan itu klien saya langsung kembali ke Gresik untuk melaporkan kejadian itu ke polisi," kata Syafii.

Tidak ada uang tunai yang dibawa oleh para terduga pelaku karena petugas Bank Syariah Lantabur tidak meninggalkan uang transaksi. Sehingga, pihak bank tidak kehilangan uang tunai. Meski demikian, pihak Bank Syariah Lantabur mengalami kerugian kerusakan bangunan senilai Rp 9,5 juta.

"Ada galvalum, kaca pintu galvalum, juga meja yang saat ini masih belum diketahui keberadaannya. Sebenarnya total kerugian Rp 25 juta, tapi yang tercatat di kuitansi hanya Rp 9 juta," kata Syafii.

Sementara KH Moh Zainur Rosyid mengatakan hingga saat ini dirinya belum tahu apa motif perusakan dan pencurian itu. Sebab, belum ada klarifikasi dari pihak terlapor dan tidak tahu keberadaan barang yang diambil.

"Tidak ada klarifikasi dari yang kami laporkan. Kami juga tidak tahu barang-barang itu ada di mana. Kami belum tahu motifnya tapi yang jelas kami laporkan perusakan dan pencurian atas perusakan bangunan bank itu. Sebab itu milik Tebuireng, bukan pondok yang membangun," kata Zainur Rosyid.

Mengenai laporan itu Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wildan membenarkan. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan secara mendalam.

"Kami sudah terima laporannya. Nanti kami akan dalami lagi, tentunya akan memeriksa para terlapor," kata Aldhino singkat.


(dpe/dte)


Hide Ads