Ketua Pengurus Cabang GP Ansor Tulungagung Mukhamad Sukur mengatakan insiden yang terjadi di Desa Jambu, Kecamatan Tugu, Trenggalek pada Minggu (5/3) dini hari itu dialami dua mobil Elf.
Sementara, dua mobil lainnya yang memuat rombongan peziarah GP Ansor asal Desa Balesono, Ngunut, Tulungagung berhasil lolos.
"Saat itu rombongan empat mobil pulang ke Tulungagung dari ziarah di Makam KH Hasan Besari Ponorogo. Tiba di daerah Tugu terjadi pelemparan batu," kata Mokhamad Sukur, Senin (6/3/2023).
Dia jelaskan bahwa 16 korban luka itu termasuk sopir dan para penumpang. Dua korban yang luka serius saat ini dirujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung agar mendapat penanganan intensif.
"Luka ringan ada 14 dan luka berat ada 2 orang. Yang 1 kemarin sudah operasi di RSUD Trenggalek dan yang 1 dirujuk ke Tulungagung karena kondisinya agak parah. Informasi terakhir sudah ada perbaikan, karena sempat koma," ujarnya.
Saat ini Satreskrim Polres Trenggalek telah menetapkan 11 orang tersangka pelempar batu. Tersangka adalah anggota salah satu perguruan silat di Trenggalek. Empat di antaranya masih anak-anak.
Minggu dini hari itu empat mobil Isuzu Elf berisi rombongan peziarah GP Ansor Desa Balesono, Kecamatan Ngunut, Tulungagung hendak pulang ke Tulungagung dengan melewati jalan nasional Ponorogo-Trenggalek.
Namun, saat tiba di Desa Jambu, Kecamatan Tugu, tiba-tiba muncul penyerangan dari oknum perguruan silat, dengan melempari batu.
Dua rombongan terdepan berhasil lolos namun mobil ketiga dan keempat terkena serangan.
Saat itu pengemudi mobil ketiga terkena batu hingga tidak sadarkan diri, sehingga kendaraan tidak terkendali dan masuk parit. Sedangkan mobil keempat mengalami pecah kaca bagian kanan.
(dpe/iwd)