Aksi pencurian dengan modus tukar uang yang dilakukan komplotan warga negara asing (WNA), membuat warga Gresik resah. Terutama, para pedagang kelontong di Jalan Raya Gadung, Driyorejo yang pernah di datangi para bule penggendam.
"Takut kena gendam lagi, susah payah cari uang malah diambil orang bule. Tolong pak polisi segera ditangkap para bule meresahkan ini," kata Yoga, salah satu pedagang sayur di Jalan Raya Gadung, Driyorejo, Gresik, kepada detikJatim, Jumat (3/3/2023).
Yoga menambahkan ia sekarang lebih berhati- hati dalam melayani pembeli. Apalagi, jika pembeli tersebut bukan orang yang dikenalnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi was-was jualin orang asing kalau kayak gini. Takutnya mereka yang ingin beli beneran, tapi kita lebih waspada jadi bikin gak nyaman pembeli mas. Harapan saya komplotan itu segera ditangkap agar bisa memberi efek jera," tambahnya.
Sementara itu, Kanit Pidana Umum, Sat Reskrim Polres Gresik, Ipda Komang Andhika Haditya Prabu mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan. Bahkan, ia sudah bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya untuk melacak komplotan WNA pencuri tersebut.
"Masih penyelidikan. Kita sudah bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya, karena disana juga ada kejadian serupa," kata Komang.
Komang menjelaskan anggotanya sudah melacak nopol kendaraan yang digunakan para pelaku saat beraksi. Namun, nopol kendaraan yang dipakai para bule itu palsu.
"Kita sudah cek nopol mobil yang dipakai oleh para WNA, hasilnya itu nopol palsu. Kita sudah mentok, karena gak ada petunjuk," kata Komang.
Meski wajah pelaku sudah terekam CCTV dengan jelas, Komang mengaku kesulitan mendeteksi identitas pelaku. Sebab, database yang ia miliki terbatas.
"Dalam rekaman memang jelas wajah pelaku. Cuman untuk mengidentifikasi WNA ini kan sulit, karena database kita terbatas," tambah Komang.
Untuk itu, lanjut Komang, pihaknya akan berkoordinasi dengan Imigrasi untuk mengidentifikasi wajah para pelaku.
"Harusnya di Kantor Imigrasi ada data WNA yang berada di Indonesia. Spekulasi kami mereka ini dari Iran. Tapi ini masih spekulasi aja ya," kata Komang.
Kepada masyarakat, Komang menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Biasanya para bule itu membuat bingung korbannya dengan bahasa asing.
"Modusnya ini kan pakai bahasa asing untuk membuat bingung korbannya. Sehingga mereka bisa menunjuk-nunjuk uang di laci. Nah kita hinbau agar masyarakat bisa menolak permintaan bule tersebut apapun modusnya. Kalau bisa telp kita di 110," tutup Komang.
(abq/iwd)