Komplotan bule penggendam atau pencuri bermodus tukar uang di sejumlah toko meneror warga Gresik. Polisi memastikan komplotan bule penggendam itu sedang diburu.
Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wildan mengatakan, saat ini pihaknya bekerja sama dengan Polsek Driyorejo untuk melakukan penyelidikan. Salah satunya dengan mencari keberadaan komplotan bule itu di wilayah Driyorejo.
"Anggota kami sudah jalan, sedang mencari di Driyorejo. Informasi awal mereka tinggal di sana," kata Aldhino kepada detikJatim, Jumat (17/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aldhino menambahkan bahwa selain menelusuri nopol mobil yang dipakai komplotan bule, anggotanya juga juga mengecek CCTV di sekitar lokasi TKP. Sebab, komplotan bule itu beraksi di lebih dari 3 toko.
"Kami juga lakukan pengecekan CCTV di wilayah Driyorejo. Kan dia berhenti di beberapa toko. Kami akan cek CCTV di sekitar situ. Karena nopol mobil yang dipakai komplotan ini sudah teridentifikasi," ujar Aldhino.
Selain melakukan olah TKP, Aldhino mengatakan pihaknya juga sudah bersurat ke Kantor Imigrasi. Tindakan itu dilakukan untuk memudahkan polisi dalam mengetahui identitas dan asal bule komplotan pencuri itu.
![]() |
"Kami sudah kirim surat ke Imigrasi untuk minta data WNA yang berada di Gresik. Nanti setelah itu kami bisa profiling siapa saja yang menjadi komplotan itu," jelasnya.
Aldhino menjelaskan bahwa polisi masih menemukan sejumlah masalah dalam mengungkap kasus komplotan bule penggendam itu. Tidak banyak korban yang melaporkan kejadian itu karena hanya kehilangan uang yang terbilang tidak terlalu banyak.
"Yang jadi masalah sekarang ini yang menjadi korban tidak banyak yang lapor. Apalagi para pelaku ini, saat melakukan aksi kejahatan, kerugian yang dialami korban di bawah Rp2,5 juta. Sedangkan keputusan MK yang baru itu kerugian di bawah 2,5 juta itu masuknya tipiring," kata Aldhino.
"Kebanyakan orang yang mengalami kerugian kecil nggak mau laporan. Ini yang susah," lanjutnya.
![]() |
Meski demikian, Polres Gresik tetap akan berusaha mengungkap komplotan bule penggendam itu. Selain bikin resah masyarakat keberadaan bule itu sudah mengganggu ketertiban kamtibmas.
"Ini sudah banyak korbannya. Nanti kami akan akumulasi dengan laporan-laporan yang lain, karena ini sudah mengganggu kamtibmas," kata Aldhino.
(dpe/dte)