Kawanan jmbret bersenjata tajam beraksi di Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Tiga orang terdiri ibu, anak, dan menantunya menjadi korban kesadisan pelaku.
Edy Supriadi (50), warga setempat menuturkan penjambretan diketahui terjadi pada Jumat (25/1) sekitar pukul 05.00 WIB tepatnya di Jalan Kramat. Saat itu, korban Siti (50) sedang menyapu garasi rumahnya.
Tiba-tiba seorang lelaki mendatangi dan berusaha merampas gelang emas yang dikenakan. Sadar jadi korban penjambretan, korban melawan dan berteriak. Tak lama seorang pelaku lainnya datang dan langsung menyabetkan celurit ke arah tangan korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teriakan Siti ini rupanya didengar oleh Helen (20) dan Koko (25), menantu dan anak Siti. Mereka keluar dan spontan ikut berupaya membantu. Nahas, keduanya juga langsung disabet celurit pelaku ke arah kepala Helen dan Koko.
"Tapi korban melawan dan berteriak meminta tolong. Menantu dan anaknya keluar untuk membantu. Pelaku membacok ketiga korban dengan celurit," ujar Edy kepada wartawan, Sabtu (25/2/2023).
Setelah melukai ketiga korban, para pelaku berhasil kabur sebelum kemudian warga berhamburan keluar untuk memberikan pertolongan.
Edy menyebut sempat terjadi duel antara korban dengan pelaku. Sebelum kemudian satu pelaku lain datang membantu dan menganiaya ketika korban menggunakan senjata tajam.
"Satu pelaku lain yang datang langsung membacok anak dan menantu korban di bagian kepala dan kemudian kabur," sebutnya.
Akibat luka yang dialami, ketiga korban dibawa ke RS Prasetya Husada, Karangploso, Kabupaten Malang untuk mendapatkan penanganan medis.
Sehari sebelumnya, jambret juga menggasak kalung emas seberat 20 gram yang dikenakan oleh Jasemi (65), warga Jalan Ahmad Yani, Desa Brongkal, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jumat (24/2/2023), pukul 09.00 WIB.
Aksi pelaku berjumlah dua orang mengendarai motor ini terekam CCTV yang berada di lokasi kejadian.
Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik mengatakan bahwa kasus penjambretan tersebut telah dilaporkan ke Polsek Pagelaran. Saat ini penyelidikan masih dilakukan untuk mengungkap identitas pelaku.
"Sudah dilaporkan, barang milik korban yang dirampas adalah kalung emas seberat kurang lebih 20 gram bersama liontin. Kerugian ditaksir mencapai Rp 20 juta," ungkap Taufik.
Menurut Taufik, pelaku awalnya mendatangi korban tengah berjualan bunga untuk kebutuhan takziah kubur di teras rumahnya. Pelaku datang berpura-pura membeli bunga dijual seharga Rp 5 ribu.
"Dan pada saat korban membungkus kembang pelaku langsung merebut paksa kalung yang dipakai korban. Setelah pelaku berhasil merampas kalung emas milik korban, pelaku kabur," pungkas Taufik.
(abq/dte)