Instruktur Senam Ngawi Ternyata Pernah Ditalak Suami Namun Rujuk Lagi

Instruktur Senam Ngawi Ternyata Pernah Ditalak Suami Namun Rujuk Lagi

Sugeng Harianto - detikJatim
Senin, 20 Feb 2023 14:18 WIB
Polisi menggeledah rumah tempat ditemukannya suami instruktur senam Ngawi bersimbah darah luka di kepala
Rumah tempat suami instruktur senam ditemukan tewas bersimbah darah-luka di kepala tapi tidak dilaporkan ke polisi. (Foto: Sugeng Harianto/detikJatim)
Ngawi -

Polisi menggeledah rumah tempat Romdan (45), suami instruktur senam di Desa Sirigan, Kecamatan Paron, Ngawi ditemukan tewas bersimbah darah. Dari penggeledahan diketahui suami istri itu tidak tidur sekamar.

Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputra mengatakan proses penggeledahan itu disertai pemasangan garis polisi di kamar Romdan. Kamar Hanis (35), sang instruktur senam istri Romdan juga digeledah.

"Kita pasang police line di kamar tempat korban ditemukan meninggal dunia dan juga kamar istri kami periksa," ujar Dwiasi kepada detikJatim, Senin (20/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenai fakta bahwa Romdan dan Hanis tidak tidur sekamar, salah satu kerabat Romdan menyebutkan bahwa hubungan rumah tangga keduanya memang tidak harmonis.

"Kalau dari pengamatan saya, hubungan mereka tidak harmonis seperti suami istri umumnya," ujar salah satu kerabat Romdan, Purwanto, Senin (20/2/2023).

ADVERTISEMENT

Purwanto mengatakan bahwa almarhum Romdan dengan istrinya Hanis pernah berpisah pada 2019. Tapi perceraian itu kembali dirujukkan lagi oleh kakak Romdan.

"Semenjak tahun 2019 seingat saya pernah pisah ranjang. Sudah talak. Tapi oleh kakaknya yang bernama Suroto disambungkan kembali (rujuk) dinikahkan secara agama," ujarnya.

Purwanto menyebutkan retaknya hubungan suami istri itu karena sang istri sempat terjerat utang di aplikasi pinjaman online (pinjol).

"Infonya dulu terjerat utang pinjol. Punya utang pinjol tahun 2019 hingga retaknya hubungan (pisah ranjang) karena utangnya banyak. Sekitar Rp 10 juta-Rp 20 juta, pastinya saya ndak tahu," ujarnya.

Kepala Desa Sirigan Suyanto menyebutkan bahwa Romdan dengan istrinya memang pernah pisah ranjang.

"Betul dulu sempat pisah ranjang tapi tahunnya lupa," jelas Suyanto.

Hingga saat ini Satuan Reserse Kriminal Polres Ngawi masih melakukan upaya penyelidikan atas kasus tewasnya Romdan.

Rencananya siang ini akan dilakukan ekshumasi pembongkaran makam untuk keperluan autopsi jenazah korban.

"Besok (hari ini) kami akan ekshumasi melibatkan tim forensik RS Bhayangkara Nganjuk untuk penyelidikan," ujar Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputra, Minggu (19/2/2023).

Romdan ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka di kepala oleh Hanis istrinya, di rumah yang mereka tinggali bersama di Desa Sirigan, Paron, Ngawi. Hanis adalah orang pertama yang menemukan jenazah suaminya pada Sabtu Subuh lalu segera mengabari keluarganya.

Kepala Desa Sirigan Suyanto sempat menyarankan kepada keluarga Romdan agar melapor ke polisi. Tapi salah satu anggota keluarga yang diketahui kakak Romdan bernama Suroto menolak anjuran itu. Pria itu bahkan melarang Suyanto maupun warga lain melapor ke polisi.

Tidak mau kematian Romdan diketahui polisi dengan alasan agar masalah itu tidak diperpanjang, keluarga almarhum memilih langsung memakamkan jenazah di TPU setempat pada pukul 10.00 WIB. Meski tidak ada yang melapor, polisi tetap mendengar dan melakukan penyelidikan.




(dpe/iwd)


Hide Ads