Suami instruktur senam bernama Romdan (45) ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka di bagian kepalanya. Salah satu kerabat yang menemukan kejanggalan menduga kematian romdan tidak wajar.
Salah satu kerabat Romdan yang bernama Purwanto menyebut dia melihat sendiri sejumlah bercak darah yang ada di kamar tempat ditemukannya pria tersebut.
"Sekitar rumah tidak ada bercak darah sama sekali kecuali di kamar itu. Di bantal, kasur, sampai di dinding kamarnya ada bercak darah," ujar Purwanto kepada wartawan, Senin (20/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Purwanto mengatakan bahwa berdasarkan informasi awal dari pihak istri, suaminya terjatuh di kamar mandi. Tapi Purwanto yakin bukan itu yang terjadi kepada Romdan. Dia bahkan menduga ada unsur pembunuhan.
"Yang jelas menurut saya ini mutlak pembunuhan. Tapi yang dikatakan istri terpeleset kamar mandi, saya rasa ndak. Melihat kondisi lukanya, kemudian darah yang berceceran ndak ada yang di lokasi lain selain kamar," kata Purwanto.
Sebelumnya, Polisi yang melakukan penyelidikan juga menemukan kejanggalan itu saat memintai keterangan Hanis (35) istri korban, sang instruktur senam. Kepada polisi istri korban memberikan keterangan yang membingungkan. Tidak konsisten.
"Tidak konsisten istri saat dimintai keterangan. Makanya kami serius lakukan penyelidikan," ujar Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputra.
Kejanggalan lain yang ditemukan Polisi adalah ditemukannya sejumlah barang bukti penuh darah yang diduga dikubur di belakang rumah korban di Desa Sirigan, Kecamatan Paron, Ngawi.
"Memang kami menemukan kejanggalan saat proses penyelidikan. Anggota menemukan barang bukti berlumur darah terkubur di belakang rumah korban," tandas Dwiasi.
Dwiasi menambahkan bahwa rencananya hari ini tim forensik akan melakukan pembongkaran makam. Autopsi akan dilakukan oleh tim forensik RS Bhayangkara Nganjuk di pemakaman.
"Besok kita akan lakukan ekshumasi di pemakaman oleh pihak tim forensik RS Bhayangkara Nganjuk," ujarnya, Minggu (19/2/2023).
Romdan ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka di kepala oleh Hanis istrinya, di rumah yang mereka tinggali bersama di Desa Sirigan, Paron, Ngawi. Hanis adalah orang pertama yang menemukan jenazah suaminya pada Sabtu Subuh lalu segera mengabari keluarganya.
Kepala Desa Sirigan Suyanto sempat menyarankan kepada keluarga Romdan agar melapor ke polisi. Tapi salah satu anggota keluarga yang diketahui kakak Romdan bernama Suroto menolak anjuran itu. Pria itu bahkan melarang Suyanto maupun warga lain melapor ke polisi.
Tidak mau kematian Romdan diketahui polisi dengan alasan agar masalah itu tidak diperpanjang, keluarga almarhum memilih langsung memakamkan jenazah di TPU setempat pada pukul 10.00 WIB. Meski tidak ada yang melapor, polisi tetap mendengar dan melakukan penyelidikan.
(dpe/iwd)