Instruktur Senam yang Suaminya Tewas Bersimbah Darah Dibawa Ke Polres Ngawi

Instruktur Senam yang Suaminya Tewas Bersimbah Darah Dibawa Ke Polres Ngawi

Sugeng Harianto - detikJatim
Sabtu, 18 Feb 2023 20:38 WIB
Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputra
Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputra. (Foto: Sugeng Harianto/detikJatim)
Ngawi -

Hanis (35) instruktur senam yang suaminya ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar tapi tidak melapor ke polisi dibawa ke Polres Ngawi. Polisi akan memintai keterangan warga Desa Sirigan, Kecamatan Paron tersebut.

"Kami bawa istri korban untuk dimintai keterangan atas meninggalnya suaminya, karena memang ada kejanggalan," kata Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputra saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (18/2/2023).

Istri korban, kata Dwiasi, dibawa ke Polres Ngawi bersama anak laki-lakinya yang juga akan dimintai keterangan. Hingga malam ini istri dan anak korban masih dimintai keterangan di Kantor Satreskrim Polres Ngawi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami bawa juga selain istri korban juga anaknya untuk dimintai keterangan hingga malam ini," kata Dwiasi.

Dwiasi mengatakan istri dan anak korban dimintai keterangan sebagai saksi seputar tewasnya korban karena mereka tinggal satu rumah.

ADVERTISEMENT

"Iya, karena istri dan anak korban tinggal serumah," jelas Dwiasi.

Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Agung Joko Haryono mengungkapkan bahwa selain memeriksa istri dan anak korban polisi juga sudah memeriksa Kepala Desa dan Ketua RT setempat. Pemeriksaan Kades dan Ketua RT dilakukan di Polsek Paron.

"Kades dan Ketua RT kami mintai keterangan karena selaku perangkat desa," ujar Agung.

Almarhum Romdan (45) adalah petani warga Desa Sirigan, Paron, Ngawi adalah suami dari Hanis, seorang instruktur senam yang cukup dikenal di beberapa desa sekitar. Ia ditemukan tewas bersimbah di dalam kamarnya dengan luka di bagian kepala.

Istri korban Hanis yang pertama kali menemukan jenazah Romdan pada Sabtu Subuh. Karena cukup banyak darah di sekitar jenazah suaminya itu Hanis meminta bantuan keluarganya.

Pihak keluarga sempat disarankan oleh Kades Sirigan, Suyanto agar melapor ke polisi. Namun, salah satu anggota keluarga yang diketahui merupakan kakak Romdan bernama Suroto menolaknya. Pria itu bahkan melarang Suyanto maupun warga lain melapor ke polisi.

Tidak mau kematian Romdan diketahui polisi dengan alasan agar masalah itu tidak diperpanjang, keluarga almarhum memilih langsung memakamkan jenazah di TPU setempat pada pukul 10.00 WIB. Suyanto menegaskan proses pemakaman itu dibantu oleh warga setempat.




(dpe/iwd)


Hide Ads