Ketua RW di Surabaya Diduga Pungli-Tahan BLT, Walkot Eri Belum Terima Laporan

Ketua RW di Surabaya Diduga Pungli-Tahan BLT, Walkot Eri Belum Terima Laporan

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 17 Feb 2023 21:07 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Sejumlah warga Bulak Rukem Surabaya mengadukan Ketua RW berinisial A ke Polres Tanjung Perak atas dugaan pungli dan menahan BLT. Wali Kota Eri Cahyadi belum mendapatkan laporan aduan Ketua RW yang melakukan pungli itu.

"Itu ada dilaporkan polisi, cuma belum naik ke saya. Tapi kok yo onok koyok ngono (Tapi kok ya ada seperti itu). Lha ini RW, RT kadang-kadang gak tahu mana pungli mana tidak. Mana yang dikeluarkan berdasarkan shodaqoh, mana yang tidak," kata Eri kepada wartawan, Jumat (17/2/2023).

Melihat kasus tersebut, Eri akan memanggil RT dan RW untuk diberikan sosialisasi terkait dengan pungli. Agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi dan warga juga merasa aman dan nyaman.

Selain itu, warga juga mengadukan A ke polisi karena diduga menjual atau melelang aset pemkot, salah satunya berupa meja tenis meja. Eri mengatakan, jika meja tenis meja itu juga berasal dari usulan Musrembang dari RT dan RW yang membutuhkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kita dalami dulu kalau laporan masuk pemkot juga. Umpanaya 1 RW ada 10 RT yang usul berapa meja ping pongnya, kalau sudah 4 ya kasihkan 4, kalau ga cukup dapatnya segitu ya guyub rukun, tentukan siapa dulu, nanti musrembang tahun depan baru siapa lagi," jelasnya.

Kemudian, warga juga mengadukan bahwa A menahan BLT puluhan warga dengan tidak memberikan surat pemberitahuan. Tidak diberikannya surat pemberitahuan BLT tersebut karena A beralasan warganya tidak membayar iuran pembangunan Balai RW.

ADVERTISEMENT

"Nemen maneh iku (lebih parah itu), hak orang miskin ga boleh dikurangi. RT dan RW dipilih rakyat harusnya sosialnya tinggi untuk bantu masyarakat memberi BLT, lek ngene laporno bener wes (kalau gini laporkan benar sudah)," ujarnya.

Saat ini kasus sudah masuk ke kepolisian, maka hukum akan terus berjalan. Eri pun sudah sering sosialisasi pungli, jika masih tetap dilakukan, maka risiko harus ditanggung.

"Kemarin sudah sampaikan, jangan melakukan itu (pungli). Kalau mau tetap ya silakan, tapi hukum berjalan. Alhamdulillah sekarang semakin banyak orang berani menyampaikan itu, seneng saya. Sehingga pelan-pelan bisa bersih," pungkasnya.




(esw/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads