Wali Murid SMPN 6 Surabaya Kena Tipu Rp 84 Juta Modus 'Anak Kecelakaan'

Wali Murid SMPN 6 Surabaya Kena Tipu Rp 84 Juta Modus 'Anak Kecelakaan'

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 07 Feb 2023 22:15 WIB
Wali Murid SMP Negeri 6 Surabaya tertipu modus anak kecelakaan hingga kehilangan Rp 84 juta
Wali Murid SMP Negeri 6 Surabaya tertipu modus anak kecelakaan hingga kehilangan Rp 84 juta. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Sejumlah wali murid di SMP Negeri 6 Surabaya kena tipu dengan modus 'anak kecelakaan di sekolah'. Salah satu orang tua wali murid bahkan telah mentransfer uang hingga Rp 84 juta.

Korban ditelepon penipu dengan modus anak jatuh dari tangga di sekolah dan dibawa ke RS. Memanfaatkan kepanikan orang tua korban diminta transfer ke rekening pelaku sebanyak Rp 84 juta. Logat dari suara penipu juga bukan seperti orang Jawa.

Plt Kepala Sekolah SMPN 6 Surabaya Nanik Partiyah menjelaskan kronologi penipuan itu. Saat itu Senin (6/2) sekitar pukul 07.30 WIB pihak sekolah mendapat laporan bahwa banyak wali murid bertanya lewat telepon juga datang ke sekolah menanyakan apa benar anaknya jatuh dari tangga?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oknum penipu minta beberapa tebusan. Terus kami merapatkan barusan dengan teman-teman untuk merespons itu dengan cara meminta wali kelas agar menginformasikan kepada orang tua siswa bahwa ini penipuan. Ini beritanya hoaks," kata Nanik kepada wartawan, Selasa (7/2/2023).

Salah seorang bapak wali murid datang ke sekolah untuk menanyakan putranya. Sekolah menyampaikan bahwa anaknya baik-baik saja dan mereka sudah dipertemukan. Ternyata, sang ibu yang panik menunggu kabar dari rumah yang kena tipu.

ADVERTISEMENT

"Enggak taunya, istrinya di rumah dihubungi kayak dihipnotis penipunya dan dia tidak komunikasi dengan bapaknya. Dia ke saudara-saudaranya pinjam uang untuk mentransfer pelaku, katanya dipakai untuk operasi putranya. Kami nggak tahu kalau sudah terjadi seperti itu," ceritanya.

Selain itu, ada korban lagi, yakni salah satu kakak dari siswa kelas 8 yang mentransfer sebanyak Rp 3 juta kepada pelaku penipuan. Sehingga, total korban yang sudah mengirim uang kepada penipu dua orang.

Bahkan, kata Nanik, hingga hari ini masih ada laporan dari wali kelas yang ditelepon penipu yang menyangkut nama salah satu guru BK. Padahal, hari ini sekolah di Surabaya sedang menjalankan belajar mengajar secara daring.

"Pagi tadi juga masih ada yang ditelepon sama penipu itu. Padahal hari ini kita daring. Nyangkut nama guru BK kita juga. Kami sudah preventif, ini sudah lama juga. Dulu sudah pernah kejadian tapi nggak ada yang kena," jelasnya.

Nanik mengimbau para wali murid SMPN 6 untuk tidak menghiraukan telepon dari orang tidak dikenal. Untuk memastikan kebenarannya bisa langsung menghubungi pihak sekolah.

"Ini sudah menyebar semua, banyak juga yang tanya. Orang tua mana kalau dikabarin anaknya kecelakaan enggak cemas, apalagi seorang ibu. Kami berpesan, pokoknya kalau ada telepon nggak kenal nggak usah ditanggapi. Harus tenang juga, biar bisa mikir panjang dan perbanyak istighfar," katanya.

Menanggapi hal itu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan penipuan seperti itu sudah sering terjadi. Terlebih penipu mudah memanfaatkan situasi korban seperti menghubungi saat pagi dan tengah malam, di mana korban belum konsentrasi penuh.

"Mohon maaf ya, kejadian ini sudah terjadi berulang kali. Kalau sudah berulang kali terjadi dengan modus yang sama, maka kalau kita kena berarti kita yang kurang hati-hati. Makanya saya berharap warga Surabaya mohon berhati-hati. Biasanya juga telepon itu pagi hari, bikin kita kaget. Makanya modus-modus seperti ini supaya lebih hati-hati, lebih dikuatkan lagi imannya biar nggak gampang dibohongi," ujarnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads