.webp)
Venna Melinda tampak jengkel ketika kerap mendapat tudingan bahwa hidungnya cuma mimisan. Untuk itu ia menyampaikan sejumlah bukti bahwa darahnya tidak sekadar mimisan, tapi memancur hingga membekas di sejumlah tempat saat mengalami KDRT yang dilakukan Ferry Irawan di Kota Kediri.
Ia menegaskan bahwa dirinya telah memiliki bukti dan sudah menyerahkan bukti itu kepada polisi bahwa darah dari hidungnya memang akibat kekerasan yang dilakukan oleh Ferry Irawan. Ia bahkan menyebutkan bahwa DNA darahnya sudah diambil di rumah sakit dan sudah dicocokkan.
"Itu bukan mimisan sama sekali. Makanya (darah) sampai ke lantai, ke handuk, ke kaus yang saya pakai, masker, sampai ke sprei. Alhamdulillah saya sudah diambil DNA darah saya," ujar Venna dilansir dari detikHot, Kamis (2/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia sebutkan juga proses pencocokan DNA-nya dengan bekas darah di sejumlah barang dan lantai hotel itu. Setelah terjadinya kekerasan yang dilakukan Ferry di salah satu hotel di Kota Kediri itu dirinya sempat dirawat inap di salah satu rumah sakit di Surabaya.
"Setelah selesai saya diopname empat hari di Mitra Keluarga Surabaya, disamakan DNA saya. Jadi yang di lantai darah saya, yang di kaus, yang di handuk semua itu darah saya. Allah Maha baik, sampai di titik ini saya dimudahkan semua," katanya.
Hal yang membuat Venna Melinda semakin jengkel hingga tidak lagi mencintai Ferry Irawan karena sang suami yang telah melakukan KDRT kepada dirinya enggan mengakui hal itu secara terbuka. Padahal Venna sudah babak belur hingga berdarah-darah akibat perbuatannya. Ia ceritakan bagaimana dirinya telah berulang kali memendam rasa sakitnya sendiri.
"KDRT fisik bukan hal yang mudah. Kenapa saya laporkan tanggal 8 karena itu sudah qadarullah. Allah bisa memperlihatkan bagaimana darah yang begitu banyak keluar tidak berhenti. Mau bilang apa lagi Ferry? Kalau selama ini dia bilang, 'Mana buktinya? Kapan saya KDRT? Orang nggak ada lebam'. Saya selalu bilang, 'Oh, iya ya, nggak ada buktinya. Kecuali saya siap cerai'. Itu lah perempuan," beber Venna menangis.
Pada saat itu Venna merasa perlu membuktikan kejantanan Ferry. Telah beberapa kali ia memberikan kesempatan kepada suaminya itu. Tetapi Ferry Irawan menurutnya sama sekali tidak memiliki iktikad baik sehingga Venna merasa perlu melaporkan suaminya ke Polres Kediri Kota. Menurut Venna, itu jalan satu-satunya. Ia bahkan tidak pernah mencurahkan hatinya ke medsos.
"Saya sampai titik darah penghabisan masih saya tunggu gentleman-nya dari seorang Ferry. Dari tanggal 8 dia tidak mengakui. Buat saya, selesai. Nggak mungkin dong saya pertaruhkan kalau saya damai, saat itu saya pulang dari Kediri satu mobil berdua saja. Apa saya harus ke tempat tidur lagi setelah apa yang terjadi? Pilihan saya hanya melaporkan ini kepada polisi, karena itu jalur hukumnya. Saya nggak pernah curhat di medsos," kata Venna Melinda.
(dpe/fat)
