Steward Kanjuruhan Lihat Polisi Bawa Gas Air Mata tapi Tak Berani Tegur

Steward Kanjuruhan Lihat Polisi Bawa Gas Air Mata tapi Tak Berani Tegur

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Selasa, 31 Jan 2023 14:43 WIB
Steward Stadion Kanjuruhan di PN Surabaya
Steward Stadion Kanjuruhan di PN Surabaya (Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Sebanyak 7 steward Stadion Kanjuruhan pada laga antara Arema FC vs Persebaya (1/10/2022) dihadirkan di sidang. Mereka menuturkan apa yang dilihat dan dikerjakan sebelum dan saat tragedi yang menewaskan 135 orang itu.

Dari 7 saksi tersebut, mereka kompak mengatakan direkrut tanpa surat tugas resmi namun hanya secara lisan. Para steward ini diketahui telah datang ke stadion pukul 14.00 WIB, sedangkan laga baru dimulai pukul 20.30 WIB.

Nanang Subekti, salah satu steward dan saksi yang dihadirkan mengaku tahu ada petugas kepolisian membawa senjata gas air mata yang sebenarnya dilarang masuk stadion. Namun tidak ada yang berani mengingatkan atau menegurnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada (bawa gas air mata). Tidak berani," kata Nanang menjawab pertanyaan jaksa penuntut umum (JPU) di ruang Cakra Pengadilan Negeri Surabaya, Selasa (31/1/2023).

Menurut Nanang, saat petugas menembakkan gas air mata, ia tengah berada di lobi karena turut mengamankan pemain Persebaya masuk ke barakuda. Namun barakuda terhalang suporter dari luar karena diblokade dan dilempari batu. Saat di lobi itu lah ia baru mendengar letusan dari dalam stadion.

ADVERTISEMENT

"Dengar, dari dalam stadion pas di jalan ke lobi itu," ujar Nanang.

Kesaksian yang sama disampaikan Ahmad Yoni. Ia juga melihat aparat mondar-mandir bawa senjata gas air mata. Meski demikian tak ada berani yang mengingatkannya.

Yoni sendiri mengaku tak tahu terkait larangan gas air mata masuk stadion karena melanggar regulasi FIFA. Sebab hal itu tak pernah disampaikan.

"Gak berani pak, bukan kapasitas kita," tutur Yoni.

Saat pecah tragedi, Yoni mengaku juga mengetahui adanya dua korban dari polisi. Ia mengaku menangis mengetahui banyaknya korban dari suporter dan polisi.

"Tahu pak (2 polisi gugur), kami juga ikut nangis," beber Yoni.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads