Puluhan orang yang sempat diamankan buntut demo ricuh Aremania di kantor Arema FC Jalan Mayjen Pandjaitan dipulangkan. Mereka dipulangkan karena tak terbukti melakukan perusakan atau penyerangan.
Hal ini disampaikan oleh Koordinator Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pos Malang Daniel Alexander Siagian. Meski demikian, ia tak merinci berapa jumlah orang yang telah dipulangkan dari sekitar ratusan orang yang diamankan.
"Update sementara dari 107 massa yang diamankan, sudah banyak kurang lebih jam 1 kurang tadi dikeluarkan atau dipulangkan dari pihak Polresta, karena tidak terduga, tidak terlibat dalam kerusuhan di Jalan Panjaitan," ujar Daniel, Senin (30/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak tadi pulang dipastikan puluhan orang-orang yang tidak terlibat atau dipulangkan, ada sebagian juga orang tua dari warga atau istrinya juga ikut menjemput. Banyak. Datanya masih perlu update atau kroscek lagi," sambungnya.
Daniel mengaku, LBH Pos Malang telah menerima pengaduan pascapenangkapan ratusan orang yang diduga terlibat dalam kericuhan di kantor Arema FC.
"Kami menerima pengaduan. Adapun sementara aduan dari yang kami terima ada beberapa korban yang salah tangkap ataupun diamankan terhadap orang-orang yang tidak terlibat diamankan di kejadian tersebut," akunya.
Menurut Daniel, aduan itu menjadi atensi pihaknya karena sebagian orang yang diamankan diduga menjadi korban salah tangkap. Ini karena sebagian orang yang ditangkap sedang di sekitar lokasi saat ricuh, namun ikut terciduk.
"Ini menjadi prioritas, kenapa? Satu, bahwa sebagian yang kami dapat pengaduan orang-orang yang tidak ada di lapangan atau tidak ada di posisinya di Jalan Panjaitan ketika ditanyain ada yang sebagian di Jalan Terusan Bandung dan beberapa tempat di Gajayana di DPRD Kota Malang," bebernya.
LBH Pos Malang mencatat, bahwa sekitar 107 orang itu diamankan di 7 lokasi yang berbeda. Mereka diamankan karena mengenakan pakaian berwarna hitam.
"Kami catat ada tujuh lokasi, di mana orang-orang itu diamankan. Salah satunya di Indomaret Jalan Panjaitan, SPBU Jalan Bandung, gedung DPRD dekat DPRD, stadion Gajayana, juga di sekitaran TMP (Taman Makam Pahlawan). Ini sebagian adalah orang-orang yang tidak terlibat sama sekali kerusuhan dan aksi perusakan maupun pelemparan, pengeroyokan yang terjadi di kantor Arema FC," ungkapnya.
Daniel menambahkan, LBH Pos Malang akan fokus mendampingi orang-orang yang tak terlibat kerusuhan tapi turut diamankan polisi.
"Tentu dari kemarin kami sudah mendapat aduan, kami kroscek langsung ke bagian Sat Reskrim, kami lakukan koordinasi. Kami mendata berapa banyak yang diamankan, tetapi tidak terlibat," ujarnya.
Daniel juga memastikan bahwa orang-orang yang diamankan tak menerima kekerasan dari pihak kepolisian saat diamankan.
"Dari kemarin kami monitor ke gedung aula (Polresta Malang Kota) tidak ada yang mengalami kekerasan atau represivitas. Itu yang menjadi fokus bahwa jangan sampai ada tindakan unfetrial terhadap proses pengamanan massa aksi terhadap orang-orang yang tidak terlibat massa aksi," pungkasnya.
(abq/dte)