Dalam sepekan, beberapa berita di Jawa Timur menyedot pembaca budiman. Yang paling menyedot perhatian yakni soal penjual burung di Pamekasan, Madura, terpaksa gigit jari. Rupanya, rekeningnya diblokir BCA cabang Pamekasan atau instruksi KPK.
Selain itu berita yang tak kalah heboh yakni tertangkapnya salah satu tersangka perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso. Salah satu pelaku di balik perampokan itu yakni mantan Wali Kota Samanhudi. Samanhudi ditangkap saat di dekat tempat olah raga.
Berikut rincian berita Jatim dalam sepekan:
1. Rekening Pedagang Burung di Pamekasan Diblokir BCA Atas Perintah KPK
Penjual burung di Pamekasan bernama Ilham Wahyudi pemilik rekening BCA dengan saldo Rp 2 juta bingung karena rekeningnya mendadak diblokir. Pihak KPK telah menyampaikan bahwa nama Ilham memang sama dengan tersangka kasus korupsi dana hibah Pemprov Jawa Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Informasi yang kami peroleh, nama dan tanggal lahir yang bersangkutan kebetulan sama dengan nama tersangka KPK yang diajukan permintaan pemblokiran. Data pembedanya ada pada alamatnya," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri saat dihubungi.
"Sebagai pemahaman bersama, setiap permintaan pemblokiran oleh KPK, kami pastikan karena ada kebutuhan penyidikan. Dan KPK lakukan sebagaimana prosedur hukum berlaku, termasuk data lengkap pihak yg dimintakan blokir," kata Ali.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengakui bahwa pihaknya memang keliru memblokir rekening sehingga rekening Ilham Wahyudi, pedagang burung di Pamekasan terblokir. Untuk itu BCA menyampaikan permintaan maaf. Melalui EVP Corporate Communication & Social Responsibility Hera F Haryn, BCA mengakui memang ada kekeliruan dalam pemblokiran rekening sebagaimana diminta oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kekeliruan itu terjadi, kata Hera, karena ada kesamaan nama dan tanggal lahir antara nasabah penjual burung Ilham Wahyudi dengan yang dimaksud dalam surat permintaan blokir dari KPK.
"Saat ini pemblokiran rekening a.n Ilham Wahyudi yang disebutkan dalam pemberitaan telah dibuka kembali. Kami mohon maaf atas ketidaknyamannnya," kata dia dilansir dari detikFinance, Jumat (27/1/2023).
Sementara telah membuat surat pernyataan bahwa dirinya telah menerima permintaan maaf dan pemberitahuan tentang kesalahan pemblokiran rekening dari pihak BCA dengan ikhlas. Di surat pernyataan itu dia juga menyatakan tidak akan mempermasalahkan hal itu secara hukum.
Selanjutnya, 3 orang perwakilan BCA yang menurut Ilham mengaku dari bagian hukum dan humas memberinya nomor telepon sembari menyampaikan pesan yang cukup ringkas.
"Saya kan, dikasih nomornya sama yang bagian hukum itu. 'Kalau ada apa-apa minta tolong dirembug aja, jangan diviralkan (lagi) kayak gini,' begitu katanya. Nah, saya sendiri kan sudah ke sana secara baik-baik. Saya sampai jenuh mas, maksudnya sudah nggak ada jalan lain, sampai bosan," ujarnya.
Penjual burung warga Desa Buddih, Kecamatan Pademawu, Pamekasan itu mengaku sudah 3 kali datang ke kantor BCA untuk meminta penjelasan tentang pemblokiran rekeningnya.
"Tiga kali saya ke sana (BCA). Iya sama manajemen waktu itu. Kalau pimpinannya sudah," ujarnya.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Samanhudi Ditangkap Polda Jatim Terkait Perampokan Rumdin Walkot Blitar
Eks Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar ditangkap pukul 11.00 WIB, Jumat (29/1/2023) ditangkap. Dia ditangkap sedang berolah raga.
"Ditangkap di salah satu tempat olahraga di Blitar, sedang melakukan olahraga," ujar Direskrimum Polda Jatim Kombes Totok Suharyanto kepada wartawan, Jumat (27/1/2023).
Samanhudi jadi tersangka karena telah memberikan informasi kepada para pelaku. Samanhudi bertemu dengan para pelaku di Lapas Sragen dan memberikan informasi tentang tempat penyimpanan uang dan waktu yang baik untuk melakukan perampokan.
Sementara itu Kasubdit III Jatanras Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono mengatakan Samanhudi diamankan di luar rumah karena ia tidak ada di rumahnya saat didatangi.
"Tadi ditangkapnya yang jelas di luar rumah, yang bersangkutan sejak kemarin sore tidak terdeteksi, tidak terlihat di depan rumahnya. Jadi kita tangkap di luar rumahnya yang bersangkutan," kata Lintar.
![]() |
Muhammad Samanhudi Anwar lahir pada 8 Oktober 1957 di Blitar. Samanhudi juga tercatat sebagai alumnus Universitas Panca Bhakti (UPB). Universitas swasta tersebut kampusnya di Pontianak, Kalimantan Barat. Dia diketahui pernah menjadi Walkot dua periode dan Ketua DPRD Blitar.
Samanhudi Anwar pernah menjadi Walikota Blitar dua periode. Yakni pada 2010-2015 dan 2016-2018. Ia juga pernah menjadi Ketua DPRD Blitar. Dalam perjalanannya, KPK menetapkan Samanhudi sebagai tersangka kasus korupsi pada 8 Juni 2018.
Kasus tersebut yakni penerimaan suap terkait ijon proyek pembangunan sekolah lanjutan pertama di Blitar. Kasus tersebut terkuak dari operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK. Samanhudi sempat menjadi buronan, sebelum menyerahkan diri ke KPK.
Samanhudi sendiri harus menjalani tahanan dalam kasus suap Rp 1,5 miliar terkait ijon proyek pembangunan sekolah lanjutan pertama. Dalam kasus itu Samanhudi divonis 5 tahun penjara pada persidangan di Pengadilan Tipikor Surabaya pada Kamis (24/1/2019). Ia baru bebas bersyarat tiga bulan lalu.
Keluar dari penjara, Samanhudi ditangkap lagi. Ia menjadi tersangka kasus perampokan rumdin Walkot Blitar Santoso. Samanhudi merupakan orang yang memberikan informasi kepada para perampok terkait letak harta di rumah tersebut. Kini, Samanhudi telah ditahan kembali di Rutan Sidoarjo.
Baca berita selengkapnya di sini.
Simak Video "Terpopuler Sepekan: Eks Walkot Tersangka Perampokan hingga Banjir Manado"
[Gambas:Video 20detik]
(abq/fat)