Minimnya patroli rutin di Surabaya Barat membuat gerombolan gangster berulah lagi. Mereka berulah di Jalan Babatan Unesa, Wiyung, tepatnya di selatan waduk Unesa.
Dari informasi yang dihimpun detikJatim, peristiwa itu terjadi pada Kamis (26/1/2023) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. Saat itu segerombolan gangster melintas di jalanan tersebut.
"Memang sering jalanan ini jadi ajang balap liar. Termasuk gangster. Kemarin itu kejar-kejaran antara warga dan anak-anak (gangster) itu," kata Imam, salah satu security di sekitar lokasi kejadian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Imam, kendornya polisi melakukan patroli pada jam-jam tersebut membuat para remaja melakukan kegiatan negatif. Seperti balap liar hingga berbuat ulah.
"Selain itu, jalanan di sini agak gelap. Jadi mereka ini kadang tawuran di sini," tambahnya.
Roni, warga sekitar mengatakan awalnya gerombolan gangster itu melakukan konvoi dan menimbulkan kebisingan dengan knalpot brong. Karena warga sekitar resah, warga Babatan, Wiyung yang tak jauh dari lokasi kerumunan gengster itu mendatangi dan membubarkan gerombolan gangster itu.
"Waktu itu dengan bawa sajam, tongkat dan besi, mereka ini kumpul dan mbleyer-mbleyer knalpot. Karena suara bising itu, warga sekitar membubarkan," kata Roni.
Dengan membawa kayu dan bambu, warga membubarkan kerumunan gangster tersebut. Anggota gangster itu pun lari tunggang langgang meninggalkan lokasi tersebut.
"Ada dua yang tertangkap kemarin, warga merusak motornya. Untuk dua gangster itu dibawa ke Polsek Wiyung," imbuh Roni.
Sementara itu, Kanit Reskirm Polsek Wiyung Iptu Agus Tri Subagio mengatakan tidak ada peristiwa tawuran gangster. Namun, ia tak menampik jika mengamankan dua anak-anak yang telah diamankan warga.
"Nggak ada apa-apa itu mas. Bukan gangster, gak bawa sajam. Anak-anak yang kita amankan bawa aluminium. Kita amankan dua, tapi karena masih anak-anak, kita kembalikan kepada orang tua masing-masing," kata Agus.
Agus menjelaskan, segerombolan remaja saat itu sedang berkerumun. Warga yang resah membubarkan kerumunan tersebut.
"Warga sekitar yang resah membubarkan. Mereka hanya berkerumun, bukan tawuran. Untuk motor yang dirusak kita belum tahu," tutup Agus.
(abq/iwd)