Puluhan pemuda di Surabaya yang terjaring razia gangster hingga balap liar akan mengikuti sekolah kebangsaan bulan depan. Pemkot bekerja sama dengan TNI dan Polri sebagai pemateri untuk memupuk rasa cinta tanah air.
"Sekolah kebangsaan Insyaallah sudah kami mulai di bulan Februari. Sekolah kebangsaan yang ngajar bukan orang pemkot, tapi mereka yang memiliki naluri cinta negaranya, berarti TNI dan Polri," jelas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Kamis (26/1/2023).
Eri tak menyebut pasti jumlah peserta sekolah kebangsaan tersebut. Namun, dia mengatakan bahwa ada puluhan kawula muda di Surabaya yang terjaring razia gangster maupun balap liar.
"Mungkin puluhan yang terjaring untuk sekolah kebangsaan," ujarnya.
Eri menambahkan, beberapa hari lalu ditemukan belasan remaja bersenjata tajam. Untungnya petugas lebih dulu menangkap mereka sebalum berbuat macam-macam.
"Kalau kemarin sajam itu kan belum melakukan. Dia kan lagi persiapan dari medsosnya, tarung-tarung tapi durung (belum). Itu yang menemukan warganya, berarti banyak gerakan warga," tambah Eri.
Pemkot bersama warga memastikan tidak akan berhenti patroli dan razia. Dia mengajak seluruh komponen masyarakat kompak untuk menciptakan ketertiban keamanan di wilayah masing-masing.
"Kota besar pasti ada preman dan lain-lain. Makanya kenapa saya meminta Surabaya ini membangun dengan gotong royong, guyub rukun, sehingga warganya menjaga," ucap Eri.
Simak Video "Polisi Dikeroyok di Depan Anaknya saat Tegur Aksi Balap Liar di Kota Parepare"
[Gambas:Video 20detik]
(dpe/dte)