3 Perampok rumah dinas (rumdin) Wali Kota Blitar telah diringkus. Perampokan itu dirancang secara matang dari balik jeruji besi.
Ketiga pelaku ditangkap di lokasi berbeda. Mereka adalah MJ alias NT (54) warga Lumajang; ASM (54) warga Cengkareng, Jakarta Barat; dan AJ (57) warga Jombang.
Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto mengatakan kawanan perampok rumdin Wali Kota Blitar itu sebanyak 5 orang. Masih ada 2 orang yang sedang dalam pengejaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari perampokan yang terjadi pada 12 Desember 2022 itu kelima perampok berhasil menggarong uang maupun barang senilai total Rp 730 juta. Uang hasil merampok itu lantas dibagi rata.
"Kemudian yang bersangkutan (MJ otak perampok) mendapatkan bagian uang Rp 140 juta. Kemudian tiga buah jam tangan merk Guess," ujar Toni di Mapolda Jatim, Kamis (12/1/2023).
Dari penangkapan MJ itu petugas terus melakukan pengembangan hingga menangkap tersangka lainnya. Yakni AJ yang diamankan di SPBU di wilayah Jombang.
"Tersangka waktu terekam CCTV yang menggunakan batik. Peran pelaku membangunkan Satpol PP yang berjaga di pos sambil melakukan pengancaman dan mengikat tali," katanya.
Polisi yang telah melakukan identifikasi saintifik menemukan kecocokan DNA dengan pelaku AJ yang dari perannya kemudian mendapatkan uang senilai Rp 100 juta.
Baca halaman selanjutnya.
Perampokan Rumdin Wali Kota Blitar Dirancang dari Dalam Penjara
Perampokan rumdin Wali Kota Blitar pada 12 Desember 2022 ternyata tidak dilakukan secara spontan. Aksi kawanan perampok itu sudah direncanakan dengan rapi bahkan ketika otak perampokan itu masih menjalani hukuman penjara di Lapas Sragen.
Otak perampokan tersebut adalah pria bernama MJ. Ia ditangkap di lokasi pelariannya yakni di salah satu penginapan yang ada di Bandung. Dialah yang merencanakan perampokan tersebut dan merekrut empat pelaku lainnya.
"Perannya adalah otak perampokan ini yang merencanakan pencurian. Perencanaan itu dilakukan saat (MJ) menjalani hukuman di LP Sragen," ujar Dirkrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto di Mapolda Jatim, Kamis (12/1/2023).
Tidak hanya menyusun rencana, MJ juga menyiapkan seluruh fasilitas dan keperluan yang dibutuhkan untuk melancarkan aksi penggarongan rumah dinas wali kota Blitar. Salah satunya adalah membeli mobil dan menyiapkan pelat nomor agar bisa masuk ke lingkungan rumah dinas itu.
Wali Kota Blitar Santoso buka suara usai Polda Jatim berhasil menangkap tiga pelaku perampokan rumah dinasnya. Santoso mengaku tidak mengenali para pelaku tersebut.
Santoso memantau rilis penangkapan pelaku yang digelar Mapolda Jatim.
Ia menonton melalui siaran langsung televisi di ruang kerjanya. Turut mendampingi Sekda, Kepala BPKAD, Kepala Inspektorat, dan Kabag Umum Pemkot Blitar.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolda Jatim beserta jajarannya, yang telah bekerja keras, yang telah menunjukkan pelaku, ada tiga orang yang sudah tertangkap. Terima kasih juga kepada Polres Blitar Kota," ujar Santoso saat ditemui wartawan.
Meski demikian, Santoso mengaku tidak mengenali para pelaku tersebut. Sebab saat kejadian hanya terlihat sekilas saja. Santoso juga belum mengetahui detail motif dari peristiwa perampokan yang terjadi di rumah dinasnya itu.
"Saya disekap mata saya, tidak bisa melihat, tidak ada yang kenal (pelaku). Yang jelas saya menghargai upaya yang dilakukan Polda, setidaknya ada tiga pelaku yang tertangkap, semoga yang dua bisa segera tertangkap," tegasnya.
Disinggung dengan isu politik, Santoso mengatakan tidak ingin mengaitkannya. Menurutnya, kejadian perampokan itu merupakan musibah. Sehingga tidak ingin menafsirkan isu politik dan sebagainya.
"Saya tidak mau menafsirkan ke situ (isu politik), yang jelas apa yang disampaikan oleh Polda itu sementara yang bisa kami terima," terangnya.
Simak Video "Kondisi Rumah Dinas Wali Kota Blitar Usai Disatroni Perampok"
[Gambas:Video 20detik]
(dte/fat)