Kondektur Bus Harapan Jaya Tewas Terjungkal Gegara Tak Tutup Pintu dengan Benar

Kondektur Bus Harapan Jaya Tewas Terjungkal Gegara Tak Tutup Pintu dengan Benar

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Rabu, 04 Jan 2023 03:03 WIB
kondektur harapan jaya
Kondektur Bus Harapan Jaya yang tewas (Foto: Dok. Relawan Punokawan)
Kota Mojokerto -

Terjungkalnya kondektur Bus Harapan Jaya nopol AG 7899 UR bersama seorang pengamen di Terminal Kertajaya ditangani Satreskrim Polres Mojokerto Kota. Kecelakaan ini menewaskan kondektur bus tersebut. Menurut polisi, insiden ini terjadi karena kelalaian korban yang tidak menutup pintu bus dengan benar.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Rizki Santoso mengatakan pihaknya telah melakukan olah TKP dan menggali keterangan dari 3-4 saksi dalam kasus ini. Salah seorang saksi adalah sopir Bus Harapan Jaya nopol AG 7899 UR, Agus Priyo Prasongko (51), warga Kelurahan Sembung, Kecamatan/Kabupaten Tulungagung.

Saksi lainnya merupakan orang-orang yang berada di lokasi kejadian ketika itu. Sedangkan pengamen yang menjadi korban dalam kecelakaan ini, Anang Setiobudi (45), warga Desa Tambakagung, Puri, Mojokerto belum bisa dimintai keterangan. Karena masih dirawat di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat bus berjalan di dalam terminal, tiba-tiba pintunya terbuka. Sehingga kami fokus ke pintu yang tiba-tiba terbuka," kata Rizki kepada detikJatim, Selasa (3/1/2023).

Berdasarkan hasil penyelidikan, lanjut Rizki, membuka dan menutup pintu bus untuk menurunkan maupun mengangkut penumpang menjadi kewenangan kondektur. Syaratnya, bus harus benar-benar berhenti ketika pintu dibuka. Tentunya kondektur harus memberi isyarat kepada sopir saat ingin menurunkan atau mengangkut penumpang.

ADVERTISEMENT

Ketika kecelakaan maut ini terjadi, kata Rizki tidak ada penumpang yang akan naik maupun turun. Saat itu, kondektur Bus Harapan Jaya nopol AG 7899 UR, Slamet Supriadi (48), warga Desa Ngrendeng, Gondang, Tulungagung berdiri di sebelah pintu belakang bus. Sedangkan Anang berdiri di sebelahnya.

"Ternyata di sini ada kesalahan kondektur itu sendiri yang tidak menutup pintu bus dengan benar. Sehingga ketika terdorong masih bisa terbuka," ungkapnya.

Bus Harapan Jaya nopol AG 7899 UR itu masuk ke Terminal Kertajaya, Kota Mojokerto dari arah Surabaya tujuan Tulungagung pada Minggu (1/1/2023). Selanjutnya, bus melaju ke pintu keluar di sisi timur terminal. Ketika melaju di jalan menikung ke kanan di dalam terminal sekitar pukul 09.15 WIB, kecelakaan terjadi. Slamet dan Anang terjungkal ke aspal karena pintu belakang bus mendadak terbuka.

"Dugaan kami kondektur bersandar di pintu. Begitu ada belokan, pintu terdorong tubuh korban sehingga langsung terbuka. Karena hasil olah TKP maupun pemeriksaan, kunci pintu tidak ada kerusakan. Kalau ditutup dengan benar, meski tidak dikunci, didorong pun tidak akan terbuka," jelasnya.

Kecelakaan tersebut mengakibatkan Slamet tewas dengan luka parah di kepala. Anang juga menderita luka di kepala karena membentur jalan aspal. Pengamen ini masih dirawat di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo.

"Kendaraan bus kami sita. Sopir bus berstatus saksi," tandas Rizki.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads