Telah dipastikan bahwa pelaku penyerangan pos jaga perumahan elite di Surabaya utara beberapa waktu lalu adalah kelompok atau gangster Team Gukgukguk. Ada 15 orang dari mereka yang telah ditangkap, 7 di antaranya telah ditetapkan tersangka. Lantas dari mana mereka mendapatkan senjata itu?
Tujuh orang yang ditetapkan tersangka itu adalah AA (21), NA, (18), RA (18), KS, (15), dan AN (17). Kelimanya adalah warga Surabaya. Sedangkan 2 tersangka lainnya adalah RR (15) dan FF (15) yang merupakan warga Sidoarjo.
Terungkap bahwa salah satu dari mereka yang bernama AA alias Ardan (21) diduga semacam ketua atau panglima dari gangster Team Gukgukguk. Saat Ardan ditanya dari mana mereka mendapatkan senjata tajam itu, dirinya tidak menjawab dengan terus terang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dipinjami itu pak," kata Ardan kepada polisi saat konferensi pers ungkap kasus penyerangan pos jaga perumahan elite di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kamis (1/12/2022).
Sementara tersangka lain berinisial RR yang termasuk masih di bawah umur yang menyebutkan bahwa senjata-senjata itu mereka dapatkan dengan cara membeli dari luar Surabaya.
"Beli di Madura itu. Harganya Rp 300 ribu untuk yang kecil. Kalau yang panjang saya nggak tahu. Belinya harus pesan dulu. Dari dipesan itu sekitar seminggu baru sampai," kata RR.
Senjata tajam baik jenis celurit maupun pedang, dari yang ukuran pendek hingga panjang itulah yang mereka gunakan saat tawuran dengan gangster lain yang seringkali juga bersenjata tajam.
Adapun untuk tawuran dengan 'geng sebelah' mereka biasanya melakukan komunikasi melalui pesan langsung atau direct message (DM) di Instagram. Levat DM mereka sepakati tempatnya hingga waktu tawuran terjadi. Janjian ketemuan untuk tawuran ini mereka istilahkan COD.
Bila janjian tawuran melalui DM Instagram, Ardan sebagai panglima Team Gukgukguk menyebutkan untuk mengumpulkan para anggota lainnya komunikasi dilakukan melalui grup WhatsApp. Namun, begitu peristiwa penyerangan di pos jaga perumahan itu jadi sorotan, grup WA itu dibubarkan.
Akibat penyerangan di pos jaga perumahan elit Surabaya utara itu 2 orang korban mengalami luka-luka. Salah satu korban diduga merupakan anggota dari gangster lain yang sedang dikejar oleh anggota Team Gukgukguk. Sedangkan 1 korban lainnya adalah petugas keamanan perumahan elite itu.
Polisi telah menetapkan tersangka 7 orang tersangka terkait kasus penyerangan itu. Ternyata para pelakunya adalah bagian dari gangster yang meresahkan warga Surabaya karena kerap membuat konten konvoi bermotor membawa sajam serta konten saat tawuran.
(dpe/dte)