Tawuran Antar-Gangster Surabaya Diawali Janjian COD di Medsos

Tawuran Antar-Gangster Surabaya Diawali Janjian COD di Medsos

Deny Prastyo - detikJatim
Kamis, 01 Des 2022 18:03 WIB
ilustrasi tawuran
Ilustrasi. (Foto: Ilustrasi oleh Mindra Purnomo)
Surabaya -

Panglima gangster Gukgukguk membeberkan bagaimana proses mereka bertemu dengan gangster lain untuk tawuran. Ternyata mereka sengaja janjian di satu lokasi untuk saling menyerang dengan senjata tajam.

Ada 7 dari 15 orang pemuda yang ditetapkan tersangka penyerangan pos jaga salah satu perumahan elite di Surabaya utara. Mereka adalah AA (21), NA, (18), RA (18), KS, (15), AN (17). Kelimanya merupakan warga Surabaya. Sedangkan 2 tersangka lainnya adalah RR (15) dan FF (15) yang merupakan warga Sidoarjo.

Salah satu dari mereka yang usianya paling dewasa yakni AA alias Ardan (21) disebut sebagai panglima Team Gukgukguk. Kelompok pemuda yang gemar tawuran itu juga seringkali konvoi naik sepeda motor sembari memamerkan sajam lalu mengunggah momen itu sebagai konten.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya ada satu gangster pemuda saja. Di Surabaya selain Team Gukgukguk juga ada gangster yang oleh polisi disebut Geng Kwok-kwok. Tawuran antara 2 gangster inilah yang diduga melatarbelakangi penyerangan di pos jaga perumahan elite di Surabaya utara beberapa waktu lalu.

Ardan sebagai panglima mengakui bahwa sebelum melakukan tawuran antargangster biasanya lebih dulu berkomunikasi via pesan langsung atau direct message (DM) di Instagram.

ADVERTISEMENT

"Ya DM-DMan dengan geng lain," kata Ardan saat dihadirkan oleh polisi dalam konferensi pers ungkap kasus di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kamis (1/12/2022).

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Arief Ryzki Wicaksana menyebutkan istilah janjian sebelum tawuran antargeng tersebut. Mereka mengadopsi istilah dalam perdagangan online atau e-commerce, yakni COD yang sebenarnya singkatan dari cash on delivery atau bayar di tempat.

"Istilahnya kalau sudah DM-DMan itu COD. Mereka janjian di satu lokasi untuk tawuran," ujar Arief kepada detikJatim.

Aktivitas kelompok pemuda ini meresahkan. Terutama karena mereka kerap menjadikan konvoi naik motor di jalan raya pada malam atau dini hari sembari membawa sajam sebagai konten.

Sejumlah warga dalam beberapa unggahan di media sosial yang dipantau detikJatim, para pemuda itu kerap terlihat saat malam atau dini hari di jalanan. Aksi itu pun bikin warga resah.

Apalagi, akibat aksi mereka tawuran telah jatuh korban sipil yang merupakan seorang petugas sekuriti perumahan yang tidak tahu menahu tentang masalah yang menyebabkan mereka tawuran.




(dpe/iwd)


Hide Ads