Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sore hingga malam mengakibatkan 3 sungai di Jombang meluap ke permukiman penduduk. Sehingga banjir pun melanda 6 desa di 3 kecamatan wilayah Kota Santri.
Berdasarkan data yang dirilis BPBD Jombang pada Kamis (24/11/2022) pukul 21.10 WIB, banjir merendam 6 desa di 3 kecamatan. Di Kecamatan Peterongan, banjir merendam Desa Peterongan dan Mancar dengan ketinggian 30-60 cm. Banjir juga menggenangi jalan alternatif Peterongan-Jombang sekitar 150 meter.
Banjir 30-40 cm melanda Desa Sambirejo, Kecamatan Jogoroto. Sedangkan di Kecamatan Mojoagung, banjir terjadi di 3 desa. Ketinggian air di Desa Kademangan dari 30 cm sampai 200 cm. Di Desa Tejo ketinggian banjir mencapai 20-150 cm, di Desa Betek ketinggian air baru mencapai 20-30 cm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Supervisor Pusdalops BPBD Jombang Stevie Maria mengatakan banjir yang melanda 6 desa tersebut dipicu hujan deras sore sampai malam. Sungai-sungai tak mampu menampung air hujan sehingga meluap ke permukiman penduduk.
Seperti yang terjadi di Desa Kademangan. Banjir di kampung ini dari luapan Sungai Pancir, Sungai Catakbanteng dan Sungai Gunting.
"Kalau di desa lainnya, kami simpulkan banjir karena debit air tinggi dan air mengantre masuk ke saluran sehingga meluber," terangnya kepada wartawan, Kamis (24/11/2022).
BPBD Jombang masih mendata jumlah rumah warga yang terdampak banjir dan penduduk yang mengungsi. Berdasarkan data sementara, terdapat 150 rumah penduduk yang terdampak banjir di Desa Kademangan.
Stevie menjelaskan saat ini hujan di wilayah hulu, yakni Kediri, Malang, serta Wonosalam, Jombang sudah reda. Sehingga debit Sungai Pancir dan Gunting cenderung stabil. Namun, banjir belum menunjukkan tren surut.
"Di hulu sebagian besar hujan sudah reda, Sungai Pancir dan Sungai Gunting debitnya sudah mulai turun. Kondisi banjir masih stabil," tandasnya.
(dpe/iwd)