Fakta-fakta Aksi Siswa di Nganjuk Tega Tendang Siswi hingga Tersungkur

Siswa tendang siswi nganjuk — Rekaman video siswa pukul siswi di Nganjuk (Foto: Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)

Nganjuk - Seorang siswi di Nganjuk tersungkur setelah ditendang oleh siswa. Peristiwa yang terjadi di pinggir lapangan itu menggegerkan warga sekitar dan viral di media sosial.

Dalam video 25 detik, tampak pria ABG mengenakan jas hujan warna abu-abu motif titik-titik putih. Dia terlibat adu mulut dengan wanita berseragam pramuka.

Di samping ABG pria tersebut ada dua pelajar perempuan lainnya yang sama berseragam Pramuka juga. Di bawah guyuran hujan, siswa dan siswi itu terlibat cekcok. Tidak begitu jelas apa yang mereka bicarakan.

Di tengah cekcok, siswa yang memakai jas hujan tiba-tiba melayangkan pukulan kepada seorang siswi berseragam Pramuka. Dia lalu menendang siswi tersebut hingga tersungkur. Berikut fakta-fakta siswa pukul siswi di Nganjuk tersebut:

Polisi Usut Peristiwa Video Pemukulan

Peristiwa terjadi pada 17 November 2022 sekitar pukul 15.30 WIB di lapangan Cerme, Kecamatan Pace. Polisi memastikan proses hukum akan diterapkan secara tegas kepada pelaku.

Pelaku Ditangkap Sehari Setelah Peristiwa

Sehari setelah viralnya video, siswa pemukul ditangkap polisi. Siswa penendang siswi tersebut berinisial FS. Dia merupakan pelajar salah satu SMK di Kecamatan Pace, Nganjuk. Kasus terseut ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA)

Polisi juga memeriksa da 5 orang saksi, termasuk pelaku dan perekam video. Semua yang diperiksa masih berstatus pelajar.

Motif Pemukulan Cemburu

Polisi mengungkap motif tindakan kekerasan yang dilakukan oleh FS.
Dari hasil pemeriksaan, siswa salah satu SMK di Nganjuk itu mengaku cemburu. Namun, polisi masih akan meminta keterangan saksi lain untuk mendalami motif tersebut.

"Diduga karena cemburu, tapi kita masih berlanjut pemeriksaan saksi dan pelaku," jelas Kasat Reskrim Polres Nganjuk AKP I Gusti Agung Ananta.

Korban berinisial AO. Sebelum ditendang, AO sempat terlibat cekcok dengan FS di lapangan Desa Cerme, Kecamatan Pace, Nganjuk.

Percekcokan itu dipicu FS yang tak terima AO bermain handphone. FS cemburu, mengira AO sedang menelepon seseorang. Padahal, AO mengaku ke polisi bahwa dirinya hanya bernyanyi sambil menggerakkan kepala. "Jadi pelaku mengira korban sedang menelepon seseorang. Padahal pelaku ini juga sudah punya pacar," ungkap Gusti.