Kisah Perselingkuhan di Surabaya yang Berujung Tragedi Suami Bunuh Istri

Crime Story

Kisah Perselingkuhan di Surabaya yang Berujung Tragedi Suami Bunuh Istri

Tim detikJatim - detikJatim
Senin, 07 Nov 2022 13:22 WIB
Pelaku saat menjalani rekonstruksi pembunuhan istrinya
Pelaku saat menjalani rekonstruksi pembunuhan istrinya di Surabaya/(Foto. File: Rois Jajeli)
Surabaya -

Rasa cemburu membakar Adi Ferdiansyah Putra. Ia nekat menganiaya istrinya, Siti Solikah Dian Novita Sari hingga tewas. Pasalnya, Adi menangkap basah istrinya berduaan dengan pria lain.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 25 Oktober 2014. Saat Adi memergoki istrinya di sebuah warung internet (warnet) pada dini hari. Adi yang geram kemudian berkelahi dengan pria yang bersama istrinya itu. Ia juga meminta istrinya untuk pulang.

Rumah tangga Adi dan Dian memang selama ini sudah renggang. Sehari-hari Adi hanya bekerja sebagai pencari burung. Sedangkan Dian bekerja sebagai seorang baby sitter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai dipergoki berduaan dengan pria lain, Adi dan Dian kemudian pulang ke rumah kos. Adi cekcok dengan istrinya sambil menggendong anak keduanya yang masih berusia 3 tahun.

Karena emosi, Dian kemudian membanting anaknya tersebut dari gendongannya hingga menangis. Ia kemudian meninggalkan anak dan suaminya itu. Itu membuat Adi naik pitam.

ADVERTISEMENT

Adi kemudian mengejar Dian. Sekitar 100 meter dari rumah kosnya, Adi lantas mengambil pot bunga di depan rumah milih warga dan langsung dihantamkan ke kepala istrinya.

Mendapat hantaman itu, Dian seketika roboh. Ia mengerang kesakitan dan merangkak ke tepi jalan. Bukan kasihan, Adi kembali menghantamkan pot itu hingga 3 kali ke Dian.

Peristiwa itu terjadi pada pukul 04.30 WIB. Melihat istrinya sudah tidak berdaya, Adi langsung kabur meninggalkan istrinya. Ia kemudian menghubungi temannya minta bantuan bersembunyi.

Tak lama, mayat Dian yang bersimbah darah itu ditemukan warga setempat. Penemuan itu langsung dilaporkan ke polisi. Sedangkan jenazah langsung dievakuasi ke RSU dr Soetomo.

Saat olah TKP, polisi kemudian memeriksa sejumlah saksi, dan para tetangga. Polisi menduga peristiwa pembunuhan itu berlatar belakang asmara. Polisi langsung memburu Adi.

PelakPelaku saat menjalani rekonstruksi pembunuhan istrinyaPolisi melakukan olah TKP di sekitar jenazah korban usai dibunuh suaminya (Foto. File: Rois Jajeli)

Tak lama berselang, polisi kemudian menerima informasi bahwa Adi tengah berada di dekat pintu air di kawasan Kebraon. Rupanya Adi tengah menunggu temannya yang dimintai bantuan untuk bersembunyi.

Polisi langsung bergerak ke lokasi. Adi langsung ditangkap dan digelandang ke kantor polisi. Di hadapan penyidik, ia mengakui telah membunuh istrinya.

Ia juga membenarkan bahwa istrinya selingkuh. Menurutnya, itu bukan yang membuat ia kalap dan menghantam istrinya hingga tewas.

Pengakuannya itu disampaikan usai menjalani rekonstruksi di tempat kejadian perkara di Kawasan Banyu Urip. Menurut Adi, ia tak mempermasalahkan istrinya selingkuh.

"Meskipun istri saya selingkuh 100 kali saya tidak pernah cemburu. Saya marah ketika anak saya dilempar," ujar Adi saat itu.

Rekonstruksi pembunuhan itu dilakukan siang dan disaksikan banyak warga sekitar. Ada 20 adegan rekonstruksi yang diperagakan.

Tapi nasi sudah jadi bubur. Apapun alasan Adi tak bisa dibenarkan. Karena ia telah menghilangkan nyawa istrinya dengan keji. Ia pun harus bertanggung jawab.

Crime Story merupakan rubrik khusus yang mengulas kisah kriminal yang pernah terjadi di Jatim. Mulai 24 Oktober 2022, Crime Story tayang setiap Senin dan Jumat.

Halaman 2 dari 2
(abq/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads