Polisi Selidiki Kasus Banjir Campur Limbah Pabrik Gula di Tulungagung

Polisi Selidiki Kasus Banjir Campur Limbah Pabrik Gula di Tulungagung

Adhar Muttaqien - detikJatim
Selasa, 01 Nov 2022 02:01 WIB
Banjir Campur Limbah Pabrik Gula Rendam Permukiman Warga di Tulungagung
Banjir Campur Limbah Pabrik Gula Rendam Permukiman Warga di Tulungagung (Foto: Adhar Muttaqin)
Tulungagung -

Polisi melakukan penyelidikan terkait kasus banjir limbah dari Pabrik Gula Mojopanggung di perkampungan warga. Sejumlah direksi diperiksa penyidik.

Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Agung Kurnia Putra mengatakan penyelidikan dilakukan atas dasar laporan dari masyarakat serta informasi viral di media.

"Secara prosedur kami harus melakukan penyelidikan karena ada jumlah warga yang jadi korban, ada yang gatal-gatal, yang mual dan ada yang muntah," kata Agung, Senin (31/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini penyidik masih mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak, termasuk korban dan direksi PG Mojopanggung.

"Kemarin ada pemeriksaan korban, kemudian hari ini dari direksi PG Mojopanggung," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Agung menyebut dalam pemeriksaan tersebut pihaknya meminta klarifikasi manajemen pabrik terkait pengelolaan limbah serta SOP penanganan saat terjadi bencana alam.

Menurutnya, banjir bercampur limbah yang terjadi selama sepekan tersebut terjadi akibat bencana alam, sehingga air limbah yang seharusnya terbuang ke sungai justru membanjiri perkampungan di Desa Sidorejo, Kecamatan Kauman.

"Pemeriksaan SOP terkait tanggap bencananya, karena kalau kita lihat dari situasinya memang karena force major, debit air yang meningkat jadinya meluap ke masyarakat. Tapi setiap perusahaan punya prosedur tanggap bencana, ini dilaksanakan atau tidak," jelasnya.

Pihaknya memastikan saat ini status penanganan perkara ini masih dalam tahap penyelidikan. Polisi juga menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur untuk melakukan pemeriksaan sampel air di lokasi banjir.

Sebelumnya, banjir bercampur limbah dari PG Mojopanggung Tulungagung menggenangi perkampungan warga di Desa Sidorejo, Kecamatan Kauman. Air yang meluber ke perkampungan berwarna hitam, hangat dan berbau menyengat. Ketinggalan banjir mencapai satu meter dan masuk ke rumah warga.

Warga mengeluh karena banjir terjadi tiga kali dalam sepekan. Warga sempat mengadukan persoalan itu ke berbagai pihak, namun tidak ada tanggapan cepat. Manajemen perusahaan baru merespon dan mengumpulkan warga setelah banjir surut.

Lihat juga video 'Danau Corfo Argentina yang Kini Berwarna Pink karena Limbah Pabrik':

[Gambas:Video 20detik]






(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads