.webp)
DN (28) warga Karawang, dan SS (24) warga Grobogan ditangkap polisi karena melakukan perampokan di sejumlah minimarket. Selama beraksi, kedua pelaku selalu membawa pistol mainan untuk menakut-nakuti korbannya.
Dari tangan pelaku, polisi juga menyita dua buah pistol mainan dan uang hasil kejahatan Rp 23 juta. Dalam pengakuannya, pistol mainan itu dibeli di Pasar Gembong seharga Rp 20 ribu.
"Beli di gembong, dua puluh ribu," kata DN kepada petugas saat rilis di Polsek Gayungan, Senin (26/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DN mengaku sengaja membeli pistol mainan itu digunakan untuk melakukan aksi kejahatannya bersama SS di beberapa tempat. Tak hanya di Surabaya, pelaku juga merampok di Sidoarjo, Pasuruan dan Mojokerto. "Langsung keluarin pistol buat nakut-nakuti kasir," ungkap DN.
Setiap melakukan perampokan, kedua pelaku berbagi tugas. Yakni satu orang berjaga di luar dan satu pelaku lagi sebagai eksekutor di dalam minimarket.
Menurut DN, dirinya nekat melakukan perampokan karena untuk tambahan modal usaha konveksinya. Ia mengaku selama ini adalah seorang penjahit.
"Ya untuk kebutuhan sehari-hari tadinya. Dan buat beli bahan jahitan, karena biasanya menjahit. Buat modal," tandas DN.
Sebelumnya, Polisi mengamankan dua tersangka perampokan spesialis minimarket di Surabaya. Dalam aksinya, keduanya kerap menggunakan senpi yang ternyata adalah pistol mainan.
Kedua tersangka yakni DN (28) warga Karawang, Jawa Barat dan SS (24) warga Grobogan, Jawa Tengah. Kedua tersangka diringkus pada Senin (19/9) usai melancarkan aksinya.
Dalam aksinya, kedua tersangka kerap menodongkan pistol mainan kepada korbannya. Tersangka kemudian menguras uang di kasir minimarket sasarannya.
(abq/iwd)
