Menelusuri Kakak dan Adik Asuh yang Bikin Ferdy Sambo Makin Percaya Diri

Kabar Nasional

Menelusuri Kakak dan Adik Asuh yang Bikin Ferdy Sambo Makin Percaya Diri

Tim DetikJatim - detikJatim
Selasa, 20 Sep 2022 16:22 WIB
Sidang Etik Adalah Apa dan Seputar Sidang Etik Ferdy Sambo
Foto: (Screenshot YouTube TV Polri)
Surabaya -

Guru besar politik dan keamanan Universitas Padjadjaran, Muradi menyebut ada dugaan peran kakak asuh dan adik asuh yang membuat Ferdy Sambo percaya diri dalam kasus Pembunuhan Brigadir Yosua. Lalu siapa kakak asuh dan adik Sambo itu?

"Kartun rekonstruksi itu kan Bareskrim menyatakan ada FS menembak dua kali. Tapi kan begitu rekonstruksi ditolak bahwa dia tidak menembak dan dia tidak mengatakan ada upaya kemudian meminta Brigadir E untuk melakukan penembakan, bahasanya kan bukan menembak, hajar, hajar kan gitu," kata Muradi seperti dilansir dari detikNews, Selasa (20/9/2022).

"Saya kira kemudian muncul ada upaya dari FS ini untuk memperingan hukuman seolah-olah dia tidak mengarahkan upaya pembunuhan atau penembakan tadi. Di situ saja saya merasa, dia masih merasa confidence ada dukungan dari kakak asuh maupun adik asuh," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muradi tidak menyebut siapa sosok kakak asuh dan adik asuh yang dimaksud. Namun dia menyampaikan kakak asuh tersebut berperan penting dalam karier Ferdy Sambo sampai melejit menjadi bintang dua.

"Dari mulai naik bintang satu, bintang dua, itu kan kakak asuhnya yang melakukan itu. Lumayan banyak (kakak asuh dan adik asuh), ada bintang dua, bintang satu yang aktif. Ada yang sudah pensiun ada, tapi kan nggak terlalu berpengaruh juga (terhadap perkara)," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Muradi mengatakan hanya mengingatkan adanya beking Ferdy Sambo dari kakak asuh dan adik asuh agar proses hukum kasus pembunuhan Brigadir Yosua tidak menimbulkan perlawanan. Menurutnya, dengan Ferdy Sambo mengubah BAP, sama dengan melakukan perlawanan.

"Kenapa saya warning itu, supaya tidak ada perlawanan. FS mengubah BAP tidak menembak itu bentuk perlawanan," jelasnya.

Muradi mengatakan Polri harus mengambil langkah sistematis terhadap orang-orang yang disebut sebagai kakak asuh dan adik asuh Ferdy Sambo. Muradi menyarankan agar kakak asuh dan adik asuh yang masih menduduki posisi strategis untuk dimutasi selama proses hukum Ferdy Sambo berjalan.

"Paling tidak langkahnya harus sistematis, sehingga beberapa orang yang dianggap kakak asuh-adik asuh itu kemudian bisa kembali fokus pada organisasi, bukan orang per orang. Bahasanya kan bisa dimutasi dulu supaya tidak melakukan manuver untuk memperkuat perlawanan dari FS. Ya dimutasi atau di-grounded dululah 3 bulan (atau) 6 bulan. Kalau prosesnya berjalan dan terbukti tidak punya keterlibatan aktif, dikembalikan lagi ke posisi," ucapnya.

Pelukan dan Tangisan Sambo ke Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran

Sebelum ditahan dan Ditetapkan menjadi tersangka, Ferdy Sambo berpelukan dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran. Peristiwa ini sempat terekam kamera dan beredar viral.

Dalam video yang beredar, mantan Kapolda Jawa Timur itu menemui Ferdy Sambo di ruangannya. Ferdy Sambo datang menyambut Fadil Imran dan menyalaminya.

Fadil Imran dan Ferdy Sambo kemudian berpelukan. Ferdy Sambo pun menangis seketika di bahu Fadil Imran.

Irjen Fadil Imran terlihat menepuk-nepuk pundak Irjen Ferdy Sambo. Fadil Imran juga mengelus kepala Ferdy Sambo dan mengecup keningnya.

Suasana ruangan hening ketika momen pertemuan kedua jenderal bintang dua ini. Fadil Imran membenarkan dirinya menemui Ferdy Sambo. Mantan Dirkrimum Polda Metro Jaya ini mengatakan dirinya menemui Ferdy untuk memberikan support moril.

"Saya memberikan support kepada adik saya Sambo agar tegar menghadapi cobaan ini," kata Fadil saat dihubungi detikcom, Kamis (14/7/2022).

Fadil tidak memerinci isi pertemuannya dengan Ferdy Sambo. Namun dia menyebut apa yang kini menimpa Sambo sebagai ujian yang bisa dialami siapa saja. "Ini tidak mudah dan dapat menimpa siapa saja," terang Fadil.

Sambo Diangkat Kapolri Idham Azis, Dicopot Kapolri Listyo Sigit Prabowo

Ferdy Sambo diangkat menjabat Kadiv Propam di era Kapolri Jenderal Idham Azis. Surat pengangkatannya tertuang dalam ST/3222/XI/KEP/2020 tertanggal 16 November 2020.

Pengangkatan itu sekaligus mempromosikan Sambo menyandang bintang 2. Karena sebelumnya ia menjabat sebagai Dirtipidum dengan pangkat jenderal bintang 1.

Sambo mengisi jabatan Kadiv Propam karena pejabat sebelumnya yakni Irjen Ignatius Sigit Widiatmono meninggal dunia karena sakit. Pengangkatan Sambo ini juga berbarengan dengan pengangkatan pengangkatan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta.

Namun cepat karier melesat, cepat pula meredup. Sambo jadi otak pembunuhan Yosua yang menyedot perhatian publik itu. Kapolri kemudian bertindak dengan membentuk tim khusus untuk menyelidikinya.

Hasilnya, pada Jumat (5/8), Irjen Pol Ferdy Sambo, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri dimutasikan sebagai Perwira Tinggi Pelayanan Masyarakat (Pati Yanma) Polri. Mutasi ini diumumkan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Selanjutnya, Selasa (9/8), Ferdy Sambo ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan Yosua. Saat itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan penetapan tersangka Ferdy Sambo di Mabes Polri, Jakarta, setelah tim khusus telah melaksanakan gelar perkara kasus tersebut.

"Timsus memutuskan dan menetapkan FS sebagai tersangka," kata Listyo.

Halaman 2 dari 2
(abq/iwd)


Hide Ads