Kasus Pemerkosaan yang dilakukan WD (42) kepada anak tirinya mendapat perhatian berbagai pihak. Salah satunya dari Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.
Risma melalui perwakilannya, yakni Kepala Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak Kemensos, dan Balai Margo laras Pati melakukan asesmen langsung dan memberikan pendampingan terhadap korban.
"Merespons media massa atas perintah langsung dari Bu Risma. Beliau sangat concern sekali terhadap masalah sosial, utamanya terkait perlindungan anak," ujar Kepala Balai Margo Laras Pati, Djiwaningsih, Senin (19/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebutkan bahwa Risma telah mengurusnya juga Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak untuk memberikan perlindungan dan memenuhi kebutuhan korban.
"Kemudian beliau mengutus kami dari Margolaras Pati dan Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak untuk memberikan perlindungan pada anak tersebut kemudian melakukan asesmen kebutuhan anak," katanya.
Djiwaningsih mengatakan asesmen dilakukan kepada korban dan ibunya. Sasarannya agar permasalahan yang dihadapi diketahui dan kebutuhan yang diperlukan bisa dipenuhi.
"Intinya kami diminta menelusuri permasalahan serta memenuhi kebutuhan anak serta orang tuanya. Permasalahan seperti ini marak sekali dan membuat ibu Mensos sangat responsif ketika ada permasalahan seperti ini," kata dia.
Menurut Djiwaningsih, yang juga perlu dituntaskan adalah mengupayakan agar sang ibu bisa menghidupi dan membiayai ke-5 anaknya. Karena itu, pihaknya akan melakukan asesmen secara komperhensif hingga psikologis dan aspek spiritual sang ibu.
"Apa yang bisa diperbuat Kemensos untuk memberdayakan ibunya. Sehingga kalau permasalahan ini selesai keluarga itu bisa kembali ke kehidupan normal dan ibunya bisa diberdayakan untuk menunjang kebutuhan ekonominya," terang Djiwaningsih.
Laporkan pemerkosaan malah diusir mertua. Baca di halaman selanjutnya.
Sebelumnya, Ibu berinisial RR (37) dan ke-5 anaknya diusir mertuanya karena bersikukuh menolak pencabutan laporan kepolisian atas kasus pemerkosaan yang menjerat DW.
Tragedi pengusiran itu juga membuat RR kehilangan pekerjaan. Sebab selama ini dirinya bekerja di tempat milik keluarga WD sebagai penjual tempe dan jus buah.
Kini mereka tinggal di kamar kos berukuran 5x6 meter. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, RR dan keluarga mendapat bantuan dari warga, keluarga, hingga Dinas Sosial (Dinsos) Kota Batu.
Kepala Dinsos Kota Batu Ririk Mashuri menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan kepada RR dan ke-5 anaknya berupa sembako dan pakaian. Tapi bantuan itu bersifat sementara.
"Ini kan hanya sementara. Nanti kalau ada rekomendasi dari Kemensos kami akan segera tindak lanjuti," kata Ririn.
Selain kebutuhan itu, fokus penting yang saat ini akan diupayakan Dinsos Kota Batu adalah terkait kelanjutan pendidikan anak-anak dari RR.
Karena dari 5 anak itu 4 di antaranya sudah mengenyam bangku pendidikan. Baik di bangku SMA, SMP, SD, dan Paud. Sedangkan yang belum sekolah masih berumur 2 tahun.
"Jadi kami bersinergi dengan Dinas Pendidikan untuk kelanjutan pendidikan klien kami ini juga adik-adiknya. Karena ini masuk di rentan agar bagaimana mereka bisa melanjutkan sekolahnya," ujarnya.
Tidak hanya itu Dinsos Kota Batu menyatakan juga akan bekerja sama dengan kepolisian, psikologi, dan kejaksaan untuk penyelesaian kasus ini.
"Semoga ke depan bisa berkurang kasus-kasus seperti ini," tandasnya.