Ortu Sebut Pelajar Sidoarjo Tewas Kena Pukulan-Tendangan Saat Ujian Silat

Ortu Sebut Pelajar Sidoarjo Tewas Kena Pukulan-Tendangan Saat Ujian Silat

Suparno - detikJatim
Selasa, 13 Sep 2022 14:33 WIB
pelajar sidoarjo tewas saat ujian silat
AR dimakamkan pada hari Senin 12 September 2022 (Foto: Dok.Dedik)
Sidoarjo -

Pelajar di Sidoarjo berinisial AR (17) tewas usai mengikuti ujian kenaikan tingkat salah satu perguruan silat. Pelatih menyampaikan ke orang tua bahwa AR tewas karena kelelahan.

Namun Dedik, ayah AR tak percaya anaknya tewas begitu saja karena kelelahan. Dedik pun mencari informasi dan mendapatkan fakta bahwa ada kontak fisik terhadap anak sulungnya tersebut saat ujian silat.

Warga Pucang Sidoarjo tersebut sempat beberapa kali menanyakan ke pelatih tentang kronologi kematian anaknya. Namun Dedik hanya mendapati jawaban jika anaknya kelelahan saat berlari. Dedik pun menolak keterangan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut keterangan dari kedua pelatihnya bahwa anak saya dinyatakan kelelahan. Setelah melihat sendiri di RSUD saya tidak percaya, merasa ganjil," ujar Dedik kepada detikJatim, Selasa (13/9/2022).

Dedik kemudian mencoba mencari informasi ke teman Dedik mengenai apa yang terjadi selama ujian silat. Dari situ Dedik diinfokan bahwa ada kontak fisik selama ujian.

ADVERTISEMENT

"Dari salah satu temannya baru saya tahu bahwa anak saya sempat mendapatkan kontak fisik dengan beberapa seniornya," tutur Dedik.

Informasi yang didapat Dedik menyebutkan saat itu terdapat kontak fisik. Usai berlari, ada pukulan dan tendangan yang harus diterima oleh para peserta ujian kenaikan tingkat, termasuk ke AR.

"Kami sangat terkejut, sekitar pukul 18.00 WIB Minggu (11/9), anak saya dinyatakan meninggal," terang Dedik.

Kronologi tewasnya AR di halaman selanjutnya

Dedik bercerita bahwa tewasnya AR ini berawal saat anaknya pada Minggu pagi sekitar pukul 06.00 WIB berpamitan untuk mengikuti ujian kenaikan tingkat perguruan silat yang diikutinya. Dedik mengizinkannya. Saat itu ia melihat anaknya baik-baik saja.

Dedik mengaku empat jam kemudian ia mendapat kabar jika anaknya yang duduk di kelas XII itu dibawa ke klinik. Pukul 11.30 WIB, Dedik didatangi dua pelatih dan mengabarkan jika anaknya pingsan yang membuatnya dibawa ke klinik.

"Dua pelatih memberikan kabar kalau anak saya pingsan," kata Dedik.

Dedik mengaku dia merasa aneh saat dua pelatih itu bertanya tentang kondisi AR. Pertanyaan itu adalah apakah anak sulungnya tersebut memiliki riwayat penyakit sesak napas dan asma.

"Kami menjawab jika anak saya tak memiliki asma dan sesak napas. Kok bisa pingsan?," ujar Dedik balik bertanya.

Pelatih lalu menjawab jika pelajar kelas XII itu kelelahan. Dedik bersama istrinya, Vevi Vesta serta pelatih kemudian bersama menuju RSUD Sidoarjo. Saat itu, AR sudah berada di ruang ICU UGD. Dedik pun terkejut melihat anaknya sudah koma.

Dedik mengatakan tubuh anaknya sudah terpasang infus. Tak hanya itu, di hidungnya juga keluar darah. Dedik pun merasa ada yang janggal dengan anaknya.

"Ini pasti ada apa-apanya. Ini enggak pingsan, tapi sudah koma. Sekitar pukul 18.00 WIB, anak saya dinyatakan meninggal," imbuh Dedik.

Sempat disemayamkan di rumah, jenazah AR kemudian dimakamkan pada Senin (12/9) sekitar pukul 07.00 WIB.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Pelajar Sumedang Terseret Ombak Pantai Kelingking Ditemukan Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(iwd/iwd)


Hide Ads