Santri Ponpes Gontor berinisial AM (17) tewas dianiaya seniornya. Dua pelaku yang kini telah menjadi tersangka tega melakukan penganiayaan pada korban. Usai korban tak sadarkan diri, kedua pelaku mengantarkan korban ke rumah sakit ponpes dengan menggunakan becak.
Dua tersangka ini yakni santri senior atau kakak kelas korban saat masih di Ponpes Gontor. Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono menyebut, pelaku yakni MFA (18) asal Tanah Datar, Sumbar dan IH (17) asal Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Keduanya telah dikeluarkan dari ponpes buntut aksinya menganiaya santri lain hingga tewas.
Catur menerangkan detik-detik meninggalnya santri tersebut. Catur menyebut, kematian santri asal Palembang ini bermula pada tanggal 11 dan 12 Agustus 2022. Saat itu, ada kegiatan Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum) di Desa Campursari, Sambit, Ponorogo. Kemudian, tanggal 18 dan 19 Agustus 2022 perkajum digelar di Desa Wilangan, Sambit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban menghadiri semua Perkajum tersebut karena bertindak sebagai panitia. Pada Minggu (21/8), korban AM bersama dua rekannya, RM dan NS, mendapat surat panggilan dari pengurus perlengkapan pramuka, MFA.
"Senin 22 Agustus 2022 pukul 06.00 WIB, korban bersama rekannya menghadap ke ruang perlengkapan di lantai 3 pondok Gontor terkait evaluasi barang hilang dan rusak," terang Catur, Senin (12/9/2022).
Di lokasi pemanggilan, selain MFA ternyata juga ada IH. Korban dan dua rekannya kemudian dihukum dua seniornya tersebut. Tersangka memukul dengan tongkat pramuka pada bagian kaki korban dan melakukan pukulan tangan kosong ke bagian dada.
"Juga menendang ke bagian dada korban, akibatnya korban AM terjatuh dan tidak sadarkan diri," papar Catur.
Usai korban tak sadar, tersangka membawa korban dengan becak inventaris ke RS Yasyfin Darussalam Gontor. Setibanya di IGD, korban diterima petugas medis rumah sakit dan diperiksa. Namun, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
"Setelah diperiksa, korban ternyata sudah meninggal dunia sekitar pukul 10.00 WIB, kemudian pihak pondok memberi kabar keluarga korban. Pukul 14.00 WIB, pihak pondok mengantar jenazah melalui jalur darat dari Ponorogo ke Palembang," imbuh Catur.
Kagetnya keluarga lihat jenazah korban keluar darah, baca di halaman selanjutnya!